billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menlu Sugiono dan PM Korea Selatan Bahas Penguatan Kemitraan Strategis di Seoul

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menlu Sugiono dan PM Korea Selatan Bahas Penguatan Kemitraan Strategis di Seoul
Foto: Menteri Luar Negeri RI Sugiono bersama Perdana Menteri Korea Selatan Kim Min-seok dalam pertemuan bilateral di Seoul (sumber: Instagram @menluri)

Pantau - Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Korea Selatan Kim Min-seok di Seoul pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Komitmen Penguatan Hubungan Indonesia-Korsel

Pertemuan tersebut membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor, khususnya bidang ekonomi.

Sugiono menyampaikan pesan Presiden RI Prabowo Subianto mengenai komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama strategis dengan Korea Selatan.

Melalui akun Instagram resminya @menluri, Sugiono menuliskan bahwa Indonesia dan Korsel memiliki visi yang sama untuk memperluas kerja sama yang saling menguntungkan.

Menurut kantor berita Yonhap, Sugiono juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap Korea Selatan dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC yang akan berlangsung di Seoul.

"Korea Selatan adalah mitra yang sangat penting bagi Indonesia, dan kami optimistis kerja sama ini akan meningkat ke taraf tertinggi," ungkap Sugiono.

Respon Korsel dan Perkembangan Perdagangan

Perdana Menteri Kim Min-seok menyatakan pihaknya menantikan kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto pada KTT APEC yang dijadwalkan 31 Oktober–1 November 2025 di Seoul.

Kim juga menekankan eratnya hubungan Indonesia-Korsel yang telah berkembang ke berbagai sektor, termasuk pertahanan, energi, serta hubungan antar-masyarakat.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan turut menyampaikan harapannya agar kemitraan kedua negara dapat terus meluas ke bidang-bidang lain.

Di sisi perdagangan, data periode Januari–Mei 2025 mencatat total perdagangan Indonesia-Korsel mencapai 7,68 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia ke Korsel tercatat 4,12 miliar dolar AS, sedangkan impor dari Korsel sebesar 3,55 miliar dolar AS, sehingga menghasilkan surplus sebesar 569,60 juta dolar AS bagi Indonesia.

Untuk sektor nonmigas pada periode yang sama, total perdagangan mencapai 6,99 miliar dolar AS dengan ekspor nonmigas Indonesia sebesar 3,58 miliar dolar AS dan impor nonmigas dari Korsel mencapai 3,41 miliar dolar AS.

Penulis :
Arian Mesa