
Pantau - Perusahaan BUMD Niaga Kabupaten Lebak, Banten, siap menampung gabah hasil panen petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekaligus mendukung program swasembada pangan nasional.
Pembangunan Rice Milling Unit untuk Produksi Beras
Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya menyatakan bahwa perusahaan daerah ini tidak hanya menampung gabah, tetapi juga akan segera membangun rice milling unit (RMU) atau penggilingan padi.
"Kita berharap perusahaan BUMD itu nantinya memproduksi beras," ungkapnya.
Menurutnya, dengan beroperasinya RMU, produksi beras dari Lebak dapat memenuhi kebutuhan pasar tradisional di daerah tersebut serta dipasok ke luar daerah.
Ia menambahkan, "Kami meyakini BUMD Niaga Lebak usaha petani meningkat dan menyumbangkan pendapatan ekonomi daerah."
Komitmen Pemerintah Daerah Tingkatkan Produksi Pangan
Berdasarkan laporan Dinas Pertanian tahun 2024, produksi gabah kering pungut di Kabupaten Lebak mencapai 662 ribu ton yang diperoleh dari dua kali musim tanam, sebagian di antaranya dipasok ke luar daerah.
Melalui pembangunan RMU, diharapkan gabah tersebut dapat diproses langsung menjadi beras berkualitas tanpa harus keluar daerah.
"Kami optimistis bahwa Lebak bisa memasok beras berkualitas dan bermutu ke pasaran," kata Bupati Lebak.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki komitmen tinggi membangun sektor pertanian karena dinilai mampu meningkatkan pendapatan petani sekaligus mengentaskan kemiskinan ekstrem sesuai Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025.
Pemerintah daerah juga meminta petani meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.
"Kami meyakini dengan tiga kali tanam dalam setahun bisa menghasilkan produksi gabah di atas 1000 ton dengan luas areal sawah 52.025 hektare dan rata-rata produktivitas 7 ton gabah per hektare," ujarnya.
- Penulis :
- Shila Glorya