
Pantau - Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan NKRI Lenis Kogoya menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua akan menyesuaikan menu dengan kearifan lokal masyarakat setempat.
Penyesuaian Menu MBG di Papua
Dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) Talks di Jakarta, Lenis menjelaskan wilayah pesisir Papua akan mengandalkan sagu sebagai sumber karbohidrat, sedangkan wilayah pegunungan memanfaatkan ubi.
"Intinya sagu itu khusus untuk di pesisir pantai, untuk di pegunungan dengan ubi, itu bisa (sebagai pengganti karbohidrat selain beras)," ungkapnya.
Menurut Lenis, sumber karbohidrat tersebut akan dilengkapi dengan protein khas daerah seperti ikan dan daging, dengan pengolahan makanan yang melibatkan masyarakat Papua.
"Sagu itu dikemas dengan ikan tuna, rendang, macam-macam makanan itu ada di situ, ada ikan di situ, bumbu lengkap semua, nanti mama-mama Papua sendiri yang memasak," jelasnya.
Penyesuaian tersebut dilakukan agar menu sesuai dengan lidah masyarakat Papua sekaligus membuka ruang bagi masyarakat untuk berperan dalam pengelolaan MBG.
Perputaran Ekonomi dan Dukungan Infrastruktur
Lenis mendorong masyarakat Papua untuk berkebun atau beternak, lalu menjual hasilnya kepada BGN sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Mama-mama itu diajak (berkebun atau beternak), sayur dimasukkan ke dinas kehutanan, perkebunan, mereka berkebun, karena masyarakat Papua itu biasanya mereka bikin kebun sendiri. Jadi, mama-mama diajak, sayurnya dimasukkan ke BGN, jadi BGN menerima produk-produk dari masyarakat, berarti uang kan masuk ke masyarakat lagi, ada perputaran ekonomi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan hingga 19 Agustus 2025 telah tersedia 101 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melayani MBG di Papua.
"Di Papua sudah ada sebanyak 101 dari 414 SPPG yang harus ada. Jadi, sudah sekitar 25 persen. Namun, belum menjangkau daerah-daerah yang terpencil," kata Dadan.
Jumlah tersebut menunjukkan program masih dalam tahap awal dan perlu percepatan untuk menjangkau seluruh wilayah Papua, terutama daerah terpencil.
- Penulis :
- Arian Mesa








