
Pantau - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan insentif kepada kepala daerah yang berhasil merancang dan menerapkan strategi fiskal secara mandiri, terutama dalam menghadapi pengalihan sebagian alokasi transfer keuangan daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
"Kami banyak memberikan award kepada Pemda, mulai dari yang berhasil menekan inflasi, menangani stunting, hingga penggunaan belanja yang lebih efisien. Semua itu kita apresiasi," ujar Tito.
Pengurangan TKD Dorong Pemda Lebih Mandiri
Tito menjelaskan bahwa Kemendagri selama ini rutin memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang mampu meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat.
Namun, dengan adanya kebijakan pengalihan sebagian TKD, pemerintah daerah (Pemda) dituntut lebih kreatif dalam merancang kebijakan fiskal untuk memperkuat pendapatan asli daerah (PAD).
Ia mengingatkan agar Pemda tidak serta-merta menaikkan tarif pajak karena bisa membebani masyarakat.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, alokasi transfer ke daerah direncanakan sebesar Rp650 triliun.
Jumlah ini lebih rendah dibandingkan alokasi pada APBN 2025 yang mencapai Rp919 triliun.
Kekurangan anggaran tersebut akan dikompensasi melalui program-program lain di kementerian dan lembaga yang mendapat total anggaran Rp1.300 triliun.
Pemda Berprestasi Dapat Insentif dan Kepercayaan Publik
Tito menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyiapkan insentif fiskal bagi daerah yang mampu menjalankan strategi fiskal secara mandiri.
"Setiap minggu, saya bacakan 10 daerah terbaik dan 10 daerah terburuk, baik dari sisi inflasi maupun kinerja ekonomi. Hal ini jadi evaluasi bersama," ungkapnya.
Ia juga mendorong kepala daerah agar tidak pesimistis dalam menghadapi transformasi fiskal, karena kepala daerah yang berhasil tidak hanya mendapatkan insentif, tetapi juga keuntungan politik.
"Kalau kepala daerah berprestasi, dia akan dapat popularitas dan elektabilitas. Itu modal penting di era pemilihan langsung saat ini," tegas Tito.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf