billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPH Migas Pastikan Pasokan BBM di Bali Aman, Dukungan Energi untuk Transportasi dan Pariwisata

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BPH Migas Pastikan Pasokan BBM di Bali Aman, Dukungan Energi untuk Transportasi dan Pariwisata
Foto: Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra saat melakukan pemantauan ke Integrated Terminal (IT) Manggis, Karangasem, Bali (sumber: BPH Migas)

Pantau - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan pasokan serta distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Bali dalam kondisi aman dan lancar untuk transportasi darat, laut, maupun udara.

Pemantauan Pasokan di Integrated Terminal Manggis

Anggota Komite BPH Migas, Basuki Trikora Putra (Tiko), melakukan pemantauan langsung ke Integrated Terminal (IT) Manggis, Karangasem, Bali, pada Kamis 28 Agustus 2025.

Ia menegaskan pentingnya kelancaran distribusi BBM untuk mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Bali.

"Bali ini menjadi destinasi wisata internasional dan sudah mendunia, sehingga support kebutuhan energi, di antaranya BBM maupun aviasi harus betul-betul tersedia dengan baik," ungkapnya.

Selain ketersediaan pasokan, Tiko juga menekankan kesiapan sarana distribusi BBM.

"Ini harus betul-betul dipastikan, kondisi mobil tangki dan awak mobil tangki dalam keadaan sebaik-baiknya," tegasnya.

BPH Migas turut memastikan bahwa produk BBM yang dijual kepada konsumen sesuai spesifikasi pemerintah.

"Selanjutnya, bagian dari rantai pasok ini adalah produk. Tentu, menjadi tugas dan tanggung jawab BPH Migas bahwa produk yang dijual kepada konsumen telah memenuhi syarat, ketentuan, dan spesifikasi yang diterbitkan oleh pemerintah," ujarnya.

Integrated Terminal Manager Manggis Pertamina Patra Niaga, Jon Kennedy, menyebut stok BBM di Bali dalam kondisi cukup.

"Untuk stok BBM di Bali aman. Tangki (BBM) kita cukup banyak dan kapasitas tangki pun cukup besar. Satu tangki rata-rata hampir berisi 10.000 kiloliter," jelasnya.

Monitoring SPBUN, AFT Ngurah Rai, dan Uji Coba SAF

Pemantauan dilanjutkan pada Jumat 29 Agustus 2025 di stasiun pengisian bahan bakar umum nelayan (SPBUN) Badung, untuk mengecek penyaluran BBM subsidi dengan surat rekomendasi.

Tiko menekankan perlunya koordinasi dengan pemerintah daerah bila ada ketidaksesuaian dokumen.

"Pihak penyalur harus lebih hati-hati, jangan sampai memberikan kuota BBM subsidi dan kompensasi kepada konsumen pengguna yang tidak sesuai dengan ketentuan," katanya.

Selain itu, BPH Migas menyambangi Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, Badung.

"Kondisi pasokan dan penyaluran avtur di AFT Ngurah Rai ini sudah berjalan cukup baik, dan yang penting, operasional di sini harus tetap kondusif agar tetap dapat memberikan pelayanan penerbangan bagi masyarakat di Bali," jelas Tiko.

Dalam kesempatan itu, BPH Migas juga memantau hasil uji coba Sustainable Aviation Fuel (SAF), yakni campuran avtur dengan 2,5 persen minyak jelantah, yang digunakan maskapai Pelita Air untuk rute Jakarta–Bali.

"BPH Migas mengapresiasi hasil produk SAF ini. Merupakan pencapaian luar biasa, sehingga ke depan dapat mendukung implementasi penggunaan SAF pada bandara tertentu di Indonesia," ungkapnya.

Pemantauan ini turut dihadiri AFT Manager Ngurah Rai I Komang Susilo Gosa, Sales Area Manager Fuel Retail Bali Pertamina Patra Niaga Endo Eko Satryo, Sales Branch Manager Fuel I Bali Pertamina Patra Niaga Azam Akbar Hawariy, serta Sales Branch Manager Fuel III Bali Pertamina Patra Niaga Made Bilan.

Penulis :
Arian Mesa