
Pantau - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami tiga kali erupsi pada Minggu, 31 Agustus 2025, dengan tinggi letusan maksimum mencapai 900 meter di atas puncak gunung.
Tiga Kali Letusan, Kolom Abu Mengarah ke Barat Daya dan Selatan
Erupsi pertama terjadi pukul 05.38 WIB, dengan kolom letusan setinggi 800 meter di atas puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan mengarah ke barat daya.
Letusan ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 136 detik.
Erupsi kedua terjadi pukul 05.53 WIB, dengan tinggi kolom letusan mencapai 900 meter di atas puncak atau sekitar 4.576 mdpl.
Kolom abu mengarah ke selatan dan barat daya dengan intensitas tebal.
Durasi letusan tercatat 102 detik dan amplitudo maksimum tetap di angka 22 mm.
Erupsi ketiga terjadi pukul 10.37 WIB, namun visual letusan tidak teramati secara langsung.
Meski demikian, letusan terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik.
Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II).
PVMBG Keluarkan Larangan Aktivitas dan Imbau Waspada Awan Panas
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting untuk masyarakat yang berada di sekitar Gunung Semeru.
Warga dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar radius 8 kilometer, masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai karena berisiko terlanda awan panas dan aliran lahar hingga radius 13 kilometer.
Selain itu, masyarakat juga dilarang berada dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak gunung karena potensi lontaran batu pijar yang membahayakan.
PVMBG juga mengingatkan warga agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat terjadi di sepanjang sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Sungai-sungai yang berpotensi terdampak meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.
Masyarakat diminta tetap waspada, mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang, dan tidak mempercayai kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf