
Pantau - PT Jasa Marga menanggung biaya sekitar Rp80 miliar untuk memperbaiki sarana dan prasarana jalan tol yang rusak akibat demonstrasi pekan lalu di Jakarta.
Direktur Utama PT Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menyampaikan bahwa biaya tersebut mencakup penggantian CCTV yang dirusak dan dijarah, penggantian server, serta kebutuhan lainnya.
"Kemarin kami hitung, sekitar Rp80 miliar. Perbaikannya sudah dimulai," ucap Rivan saat meninjau Gerbang Tol Pejompongan di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum sebenarnya telah menawarkan bantuan dana untuk perbaikan gerbang tol, namun Jasa Marga memilih membiayai perbaikan secara mandiri.
Rivan menegaskan bahwa pengeluaran ini tidak akan mengganggu laporan keuangan perusahaan karena sudah termasuk dalam pencadangan anggaran.
"Yang terpenting adalah memastikan pelayanan kepada masyarakat itu bisa dilakukan dengan cepat," kata dia.
Fokus Pemulihan dan Target Operasional
Prioritas perbaikan saat ini adalah pemulihan jaringan dan pembangunan server lokal setelah server utama Jasa Marga dicuri dalam rangkaian demonstrasi.
"Yang menjadi prioritas kami adalah jaringan, karena jaringan terbakar, sehingga membutuhkan waktu untuk memastikan jaringan itu berfungsi kembali," ucap Rivan.
Jasa Marga menargetkan seluruh gerbang tol bisa beroperasi normal pada Rabu, 10 September, meskipun tampilan fisiknya belum sepenuhnya pulih.
Beberapa gerbang tol ditargetkan mulai beroperasi lebih awal pada 7 September dengan bantuan mobile reader.
Secara keseluruhan, terdapat tujuh gerbang tol terdampak aksi unjuk rasa, yaitu GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1.
Di antara gerbang tersebut, GT Pejompongan termasuk salah satu yang mengalami kerusakan paling parah.
- Penulis :
- Shila Glorya








