
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan pesan khusus kepada para pejabat pengadaan barang dan jasa (barjas) di lingkungan Kementerian Agama agar menjalankan tugas secara transparan, efisien, dan profesional.
Pesan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi bersama pimpinan satuan kerja Kemenag dan pejabat fungsional pengadaan barang/jasa se-Indonesia.
Rapat diselenggarakan secara hybrid dan dipusatkan di kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Tegaskan Transparansi dan Tolak Monopoli
Dalam arahannya, Menag menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kemenag.
"Untuk masalah pengadaan barang dan jasa, mohon bekerja sama dengan Itjen agar meminimalisir adanya penyelewengan. Jangan sampai ada monopoli tertentu dalam kepentingan apapun," ungkapnya.
Ia meminta seluruh pejabat barjas menghindari praktik tidak sehat dan memastikan seluruh proses berjalan terbuka dan dapat diaudit.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Staf Ahli Menag Faisal, Staf Khusus Menag Ismail Cawidu, para Tenaga Ahli Menag, Kepala Biro Umum Aceng Abdul Azis, serta Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Thobib Al Asyhar.
Dorong Efisiensi, Profesionalisme, dan Digitalisasi
Menag juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam pengelolaan birokrasi dan layanan fasilitas di lingkungan Kemenag.
"Kepala biro harus punya sense mana yang cukup, mana yang berlebihan. Jangan ada pemborosan. Kendaraan dinas, anggaran, hingga sumber keuangan non-APBN harus tertib, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Menurutnya, efisiensi tidak hanya menyangkut anggaran, tetapi juga waktu, tempat, dan tenaga.
Ia menekankan perlunya digitalisasi sebagai upaya mendorong efisiensi birokrasi di Kemenag.
"Kita harus menuju paperless office. Arsip dan laporan harus digital agar hemat waktu, hemat tempat, dan terkoordinasi dengan baik. Tidak perlu sampai laporan dengan bertemu langsung, kalau bisa harus berbasis sistem," ia menegaskan.
Menag berharap seluruh jajaran Kemenag dapat menjadi contoh birokrasi yang bersih, modern, dan melayani.
- Penulis :
- Aditya Yohan