Pantau - Pemerintah resmi membentuk Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas yang melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk memastikan realisasi anggaran berjalan optimal.
Fokus pada Percepatan Penyerapan Anggaran
Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa pembentukan tim ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo.
"Nanti Pak Menko (Airlangga Hartarto) dengan kami, dengan satu menteri (Rosan Roeslani) lagi akan membentuk Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas supaya semua programnya bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.
Purbaya menjelaskan tim akan memprioritaskan program-program yang selama ini terhambat, khususnya terkait penyerapan anggaran pembangunan.
"Jadi selama ini yang macet-macet akan kita lancarkan, dan dana-dana saya yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan sesuai dengan petunjuk Pak Menko juga," katanya.
Ia menegaskan percepatan ini tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka panjang.
Optimisme Target Penerimaan dan Pertumbuhan Ekonomi
Terkait penerimaan pajak semester I yang mengalami kontraksi, Purbaya menyebut perlambatan belanja negara ikut memengaruhi capaian tersebut.
"Makanya kita menciptakan program pembangunan percepatan ini kan. Karena mungkin kuartal III agak lambat sedikit, belanjanya dan ekonomi agak melambat. Tapi saya yakin bulan Oktober, November, Desember semuanya akan berbalik arah," ujarnya.
Ia optimistis target penerimaan negara dan pertumbuhan ekonomi masih bisa tercapai sesuai proyeksi awal.
“Kalau itu jalan, semua program ini jalan, saya yakin target-targetnya akan tercapai dan pertambahan ekonomi akan setinggi yang kita prediksi sebelumnya,” kata Purbaya.
Delapan Program Prioritas Presiden Prabowo
Presiden Prabowo telah menetapkan delapan program prioritas nasional untuk tahun 2026, dengan total anggaran ribuan triliun rupiah.
Penguatan ketahanan pangan: Rp164,4 triliun.
Ketahanan energi: Rp402,4 triliun.
Program makan bergizi gratis (MBG): Rp335 triliun.
Program pendidikan: Rp757,8 triliun.
Program kesehatan: Rp244 triliun.
Program koperasi desa/kelurahan Merah Putih: Rp181,8 triliun.
Pertahanan semesta: Rp424,8 triliun.
Program percepatan investasi: Rp530 triliun dari APBN dan tambahan Rp720 triliun dari Danantara.
- Penulis :
- Shila Glorya
