
Pantau - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali meresmikan pembuatan film The Hostage’s Hero dengan melakukan pengambilan adegan pertama di KRI Dewaruci, Koarmada II, Surabaya, Jumat.
Kisah Heroik Prajurit TNI AL
Acara peresmian turut dihadiri jajaran pejabat TNI AL.
Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata misi penyelamatan prajurit TNI AL dalam operasi pembebasan 36 orang sandera kapal MT Pematang yang dibajak di Perairan Selat Malaka pada tahun 2004.
"Film ini sebagai bentuk penghormatan sekaligus dokumentasi terhadap peristiwa heroik operasi pembebasan 36 orang sandera kapal MT Pematang oleh prajurit KRI Karel Satsuitubun (KST)-356 dari aksi pembajakan di Perairan Selat Malaka pada tahun 2004," ungkap Laksamana TNI Muhammad Ali.
Cerita akan difokuskan pada sosok Letkol Taufiq yang kala itu memimpin KRI KST-356 dalam misi penyelamatan.
Di satu sisi, Taufiq tampil sebagai pemimpin tegas yang mempertaruhkan nasib sandera dan nama baik Indonesia, sementara di sisi lain ia juga seorang kepala keluarga yang harus berpisah lama dengan istri dan anak karena tugas.
Film Sarat Nasionalisme
Film yang disutradarai Revo S. Rurut ini akan menghadirkan alur menegangkan, memadukan aksi heroik dan sisi humanis prajurit TNI AL.
Executive Producer PT Iswara Rumah Kreasi Nusantara, Irza Ifdial, menegaskan film ini tidak hanya menampilkan aksi, tetapi juga membawa pesan kebangsaan.
"Film ini tidak hanya berisi aksi, tetapi juga narasi nasionalisme tentang keberanian, cinta tanah air, dan cinta keluarga," ujarnya.
Ia berharap film ini mampu menumbuhkan nasionalisme sekaligus memberikan pemahaman lebih luas mengenai perjuangan prajurit TNI AL dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Beberapa aktor dan aktris besar Indonesia terlibat dalam produksi ini, di antaranya Yama Carlos, Rifky Balweel, Aditya Herpavi, Choky Sitohang, Asri Welas, Robert Chaniago, dan Ritassya Wellgreat.
- Penulis :
- Aditya Yohan