Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Polisi Segera Umumkan Hasil Penyidikan Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank di Jakarta

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Polisi Segera Umumkan Hasil Penyidikan Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank di Jakarta
Foto: Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi (sumber: ANTARA/Risky Syukur)

Pantau - Polda Metro Jaya segera menyampaikan hasil penyidikan kasus pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank di Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta, dalam waktu dekat.

Polisi Dalami Keterangan Tersangka dan Barang Bukti

Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, "Dalam waktu dekat, itu akan dirilis oleh penyidik. Saat ini, penyidik terus melakukan pendalaman," ungkapnya di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, pendalaman dilakukan dengan mencocokkan seluruh keterangan dari tersangka, saksi, hingga barang bukti.

"Tersangka dengan barang bukti, tersangka dengan TKP (tempat kejadian perkara), saksi dengan TKP, semuanya dicocokkan, sehingga ceritanya menjadi utuh," ujar Ade Ary.

Hingga kini, polisi telah menangkap 15 orang terkait kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank tersebut.

"Ada 15 orang yang sudah ditangkap. Sebanyak enam orang oleh Sub Direktorat Reserse Mobile (Subdit Resmob). Sisanya oleh Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras)," kata Ade Ary, Selasa (26/8).

Penangkapan Pelaku Utama dan Keterlibatan Oknum TNI

Empat pelaku utama yang diduga terlibat langsung dalam penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37) adalah C, DH, YJ, dan AA.

Ketiganya, yakni DH, YJ, dan AA, ditangkap pada 23 Agustus 2025 pukul 20.15 WIB di Solo, Jawa Tengah.

Sementara itu, C ditangkap sehari kemudian, 24 Agustus 2025 pukul 15.30 WIB, di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Selain 15 tersangka yang diamankan polisi, seorang oknum TNI bernama Kopda FH juga diamankan oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya).

Kopda FH disebut memiliki peran penting sebagai perantara dalam aksi penjemputan paksa korban.

"Peran yang bersangkutan sebagai 'perantara' untuk mencari orang guna menjemput paksa," kata Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (12/9).

Penulis :
Arian Mesa