
Pantau - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menginstruksikan dilakukannya mitigasi dini terhadap potensi bencana banjir bandang di kawasan wisata Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, guna mencegah terulangnya tragedi serupa yang terjadi pada tahun 2023.
Antisipasi Dini dan Koordinasi dengan BMKG
Instruksi tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana yang dilakukan secara virtual bersama Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI, Dwikorita Karnawati.
"Kesiapan kita adalah mengantisipasi," ujar Bobby dalam rapat tersebut.
Bobby meminta keterlibatan aktif dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan akademisi untuk memberikan edukasi mitigasi awal kepada masyarakat dan pelaku usaha di sekitar Sungai Bahorok.
Ia juga meminta masukan langsung dari BMKG terkait langkah antisipasi agar peristiwa serupa tahun 2023 tidak kembali terjadi.
"Meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi warga dan pelaku usaha di sekitar wisata Bahorok tentang bencana yang akan terjadi. Kita harap mereka dapat mengetahui bila akan terjadi bencana," tegasnya.
Pemicu Bencana dan Rekomendasi Mitigasi dari BMKG
Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa banjir bandang di Bukit Lawang dipicu oleh gempa bumi kecil yang tidak dirasakan manusia, namun menyebabkan pergeseran kontur tanah.
Ia juga mengingatkan bahwa banjir bandang besar di tahun 2003 terjadi akibat longsoran tanah dari perbukitan Bukit Barisan yang melintasi aliran Sungai Bahorok.
"Longsoran ini disebabkan oleh kontur tanah yang curam dan mudah bergerak," ungkap Dwikorita.
Material longsoran berupa kayu dan tanah membentuk bendungan alami di hulu sungai.
Saat puncak musim hujan, bendungan tersebut jebol akibat volume air yang tinggi, menyebabkan banjir bandang yang membawa material kayu dan lumpur ke permukiman warga.
"Perlunya kewaspadaan sebelum Desember, mengingat adanya potensi gempa bumi kecil yang tidak dirasakan oleh manusia," lanjutnya.
BMKG meminta pemerintah daerah untuk memantau kondisi sungai dan bukit di sekitar kawasan wisata, khususnya untuk mendeteksi retakan tanah atau tumpukan material yang dapat membendung sungai.
Upaya mitigasi yang direkomendasikan meliputi pembersihan material di aliran sungai secara bertahap oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.
BMKG juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan BPBD dalam memberikan peringatan dini terhadap potensi cuaca ekstrem di kawasan tersebut, mengingat curah hujan yang diprediksi sangat tinggi.
Dukungan dari Pemerintah Daerah Langkat
Bupati Langkat, Syah Afandin, menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur Bobby Nasution terhadap kawasan wisata Bukit Lawang, terutama dalam aspek mitigasi bencana dan infrastruktur.
" Kami atas nama masyarakat Langkat sangat bahagia atas perhatian Pak Gubernur yang terus membangun Langkat ini. Kami juga berharap terus dilakukan pembangunan di sini," ujarnya.
Perhatian tersebut dinilai sebagai angin segar bagi pengembangan pariwisata dan keselamatan masyarakat di kawasan rawan bencana tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan