Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Tegaskan Riset sebagai Investasi Utama Bangsa, BRIN Diminta Perkuat Dukungan untuk UMKM

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

DPR Tegaskan Riset sebagai Investasi Utama Bangsa, BRIN Diminta Perkuat Dukungan untuk UMKM
Foto: (Sumber: Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menghadiri Seminar Nasional bertajuk Membangun Ekonomi dan Bisnis Keumatan melalui Riset dan Inovasi Kelembagaan untuk UMKM dan Masyarakat di Jakarta pada Senin (29/9/2025). ANTARA/HO-Humas DPR RI..)

Pantau - Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menegaskan bahwa riset merupakan investasi utama bangsa Indonesia dan memiliki peran strategis dalam mendorong kemajuan serta percepatan ekonomi berkelanjutan.

"Perencanaan yang baik adalah yang didahului penelitian (riset). Riset mengubah dugaan (asumsi) menjadi kepastian (fakta)," ungkap Fikri dalam Seminar Nasional bertema Membangun Ekonomi dan Bisnis Keumatan melalui Riset dan Inovasi Kelembagaan untuk UMKM dan Masyarakat, Senin (29/9/2025) di Jakarta.

Riset Dinilai Kunci Kemandirian dan Daya Saing Nasional

Fikri menggambarkan riset sebagai "mata air informasi yang jernih", yang menjadi fondasi penting dalam perencanaan kebijakan pembangunan.

Ia meyakini penguatan riset akan membuat Indonesia lebih mandiri serta mampu bersaing secara global dalam berbagai sektor.

Dalam konteks ini, Fikri menyoroti peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai lembaga pengampu riset nasional yang sangat strategis bagi ketahanan bangsa.

Beberapa kontribusi nyata BRIN yang disebut Fikri antara lain pengembangan formula obat dan alat kesehatan berteknologi tinggi untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

BRIN juga terlibat dalam akselerasi pertanian berkelanjutan dengan penerapan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dan remote sensing untuk memprediksi hasil panen.

Kolaborasi Riset-UMKM Jadi Fondasi Ekonomi Keumatan

Fikri menegaskan pentingnya sinergi antara DPR, BRIN, lembaga pendidikan, dan masyarakat agar hasil riset tidak berhenti di laboratorium, tetapi menjadi solusi nyata, khususnya bagi pelaku UMKM.

Senada dengan itu, Praktisi Bisnis Keumatan Agung Yulianto dan Ketua STIT An Nuaimy KH Itang Rusmana menambahkan bahwa bisnis keumatan harus dibangun di atas nilai-nilai keislaman, profesionalitas, keberlanjutan, dan kolaborasi.

"Peta jalan bisnis secara praktis berbasis nilai keislaman yang adil dan berorientasi dunia akhirat, dengan menekankan aspek profesionalitas, berkelanjutan, dan kolaboratif dalam menjalankan usaha atau bisnis," ujar Agung.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Wihatmoko Waskitoaji, menyatakan komitmen BRIN dalam memastikan hasil riset dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam berbagai program pendampingan seperti Pendampingan Inovasi Akar Rumput (PIAR) dan Pendampingan Usaha Mikro Berbasis Iptek (PUMI) yang telah berjalan sejak 2023 hingga 2025.

Penulis :
Aditya Yohan