
Pantau - Menteri Luar Negeri Belanda, David van Weel, menegaskan komitmen negaranya untuk menjadi mitra yang stabil, terpercaya, dan dapat diprediksi bagi Indonesia dalam kerja sama bilateral kedua negara.
Pernyataan itu disampaikan David van Weel dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, usai pertemuan bilateral yang berlangsung di Gedung Pancasila, Jakarta, pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Van Weel menyatakan bahwa Belanda memandang Indonesia sebagai aktor kunci di kancah global, mengingat peran aktif Indonesia dalam ASEAN, G20, BRICS, serta proses aksesi menuju keanggotaan OECD.
"Sementara dari pihak Belanda, kami berupaya menjadi mitra yang stabil, terpercaya, dan dapat diprediksi bagi Indonesia," ungkapnya.
Ia menilai bahwa Indonesia memiliki suara yang kuat dan independen di tingkat internasional, yang menurutnya merupakan kualitas penting di tengah dunia yang semakin terfragmentasi dan multipolar.
Belanda juga menegaskan dukungan terhadap peran Indonesia dalam mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan, termasuk nilai-nilai hak asasi manusia, hukum internasional, dan multilateralisme.
"kami menegaskan komitmen terhadap nilai-nilai HAM, hukum internasional, dan multilateralisme yang sama-sama kami yakini. Kami juga membahas bagaimana kita bisa bekerja sama dalam menghadapi tantangan global saat ini," ujar Van Weel.
Sepakati Rencana Aksi Bersama 2026–2029
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Belanda menyepakati Rencana Aksi Bersama 2026–2029 sebagai tonggak baru dalam kemitraan komprehensif kedua negara.
Dokumen tersebut akan menjadi dasar penguatan kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk tata kelola air, ketahanan pangan dan energi, serta keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
"Di tengah dunia yang menghadapi tantangan serius, kita memerlukan kemitraan kuat yang dilandasi rasa saling percaya, nilai-nilai bersama, dan tujuan yang sejalan. Belanda tidak hanya melihat Indonesia sebagai mitra tepercaya, tetapi juga sebagai mitra strategis," kata David van Weel.
Menlu Sugiono dan David van Weel juga membahas penguatan kerja sama lintas sektor seperti ekonomi, pertanian, dan maritim.
Kedua pihak menandatangani Nota Kesepahaman tentang Inisiatif Nasional untuk Petani Kecil Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Cerdas Iklim (National Initiative for Sustainable and Climate-Smart Oil Palm Smallholders atau NISCOPS).
Menurut Menteri Luar Negeri Sugiono, inisiatif NISCOPS ditujukan untuk mendukung produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan serta memperkuat peran petani kecil dalam rantai pasok.
Inisiatif ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menjadi prioritas bersama Indonesia dan Belanda.
- Penulis :
- Leon Weldrick