
Pantau - Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal DPR RI menggelar kegiatan Sosialisasi Executive Summary Berkala dan Tematik untuk memperkuat peran analisis media sebagai landasan strategis dalam pengambilan keputusan dan komunikasi kelembagaan DPR RI.
Perkuat Strategi Komunikasi Berbasis Data
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 15 Oktober 2025 di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta.
Acara dibuka oleh Deputi Bidang Persidangan DPR RI, Suprihartini, didampingi Kepala Biro Pemberitaan Parlemen, Indra Pahlevi.
Hadir dalam acara ini para tenaga ahli alat kelengkapan dewan (AKD), tenaga ahli fraksi, anggota DPR, serta pegawai Biro Pemberitaan Parlemen.
Suprihartini mengapresiasi inisiatif Biro Pemberitaan dalam mengembangkan sistem analisis media berbasis data.
“Analisis media bukan hanya untuk memantau pemberitaan, tetapi menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan strategis dan penyusunan respons kelembagaan yang cepat dan terukur,” ungkapnya.
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen, Indra Pahlevi, menyatakan bahwa analisis media menjadi elemen penting dalam memperkuat fungsi kelembagaan DPR RI di era informasi digital.
Ia mengungkapkan bahwa hasil kajian dan analisis media selama ini telah disampaikan kepada pemangku kepentingan internal, namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Oleh karena itu, Biro kini menyajikan hasil analisis dalam format executive summary agar lebih ringkas, visual, dan mudah dipahami oleh seluruh unit kerja.
“Melalui executive summary, kami ingin hasil analisis media dapat digunakan secara maksimal, tidak hanya oleh tenaga ahli, tetapi juga oleh para pejabat fungsional dan unit pendukung lainnya di lingkungan DPR RI,” ujarnya.
Bangun Persepsi Publik Lewat Analisis Tematik
Kepala Sub Bagian Analisis Media, Zoel Arief Iskandar, menyampaikan bahwa pemanfaatan data media menjadi kunci dalam membangun persepsi publik terhadap DPR RI.
“Kita tahu semua, data dan informasi adalah instrumen strategis. Persepsi publik terhadap lembaga negara, terutama DPR, kini banyak dibentuk oleh dinamika informasi yang berkembang di media massa, media sosial, dan ruang digital,” jelas Zoel.
Ia menambahkan bahwa analisis media telah berevolusi dari sekadar ikhtisar berita menjadi executive summary yang lebih terstruktur dan tematik.
Zoel juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Biro Pemberitaan Parlemen dengan tenaga ahli, pejabat fungsional, dan unit pendukung dalam membangun narasi kelembagaan berbasis data.
“Kami berharap hasil analisis media ini bisa menjadi referensi bagi tenaga ahli, pejabat fungsional, maupun pimpinan unit kerja dalam memberikan masukan kepada anggota DPR dan alat kelengkapan dewan,” tambahnya.
Selain mendukung fungsi strategis, analisis media juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas dukungan substantif bagi dewan dalam penyediaan data dan informasi publik.
“Dengan pengolahan dan penyajian data yang baik, analisis media juga dapat mendorong transparansi dan keterbukaan informasi DPR kepada publik,” ia menegaskan.
Sebagai penutup, disampaikan bahwa Biro Pemberitaan Parlemen kini menyediakan berbagai layanan analisis media, mulai dari laporan executive summary, laporan berkala (mingguan, bulanan, tahunan), hingga laporan analisis tematik sesuai isu aktual.
- Penulis :
- Aditya Yohan