billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pesantren Award 2025: Apresiasi Perdana untuk Dedikasi Dunia Pesantren

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pesantren Award 2025: Apresiasi Perdana untuk Dedikasi Dunia Pesantren
Foto: (Sumber: Menag Nasaruddin Umar (kedua dari kanan), bersama Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin (kanan), Dirjen Pendis Amien Suyitno (kedua dari kiri), dan Direktur Pesantren Basnang Said (kiri) meresmikan Gerakan Wakaf Santri Nusantara.)

Pantau - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggelar Malam Anugerah Pesantren Award 2025 sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi pesantren, santri, dan tokoh yang berkontribusi dalam penguatan pendidikan Islam di Indonesia.

Penghargaan Perdana untuk Dunia Pesantren

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa Pesantren Award 2025 merupakan penyelenggaraan perdana yang telah dipersiapkan melalui proses panjang dan ketat sejak 7 Juli 2025.

"Pesantren Award bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi ruang apresiasi bagi dedikasi panjang pesantren dalam mencetak generasi berilmu, berakhlak, dan berdaya saing. Kita ingin dunia pesantren semakin mendapat tempat dalam pembangunan nasional," ungkapnya.

Amien juga mengapresiasi kerja keras dewan juri yang terdiri dari tokoh lintas bidang dengan Alissa Wahid sebagai Ketua Dewan Juri.

"Saya menyaksikan langsung bagaimana para juri berdiskusi dengan penuh integritas untuk memastikan penghargaan ini diberikan kepada mereka yang benar-benar berkontribusi bagi dunia pesantren," ujarnya.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, jajaran pejabat Kementerian Agama, serta tokoh-tokoh pesantren nasional.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang akan digelar pada 22 Oktober mendatang di Masjid Istiqlal dan Lapangan Banteng.

Empat Kategori Penghargaan

Penghargaan diberikan dalam empat kategori utama, yaitu Santri Inspiratif, Pesantren Transformatif, Kepala Daerah Peduli Pesantren, dan Lifetime Achievement.

Kategori Santri Inspiratif diberikan kepada santri yang menunjukkan semangat belajar, inovasi, dan pengabdian tinggi di lingkungan pesantren.

Penerimanya adalah Khoirul Adib dari Pondok Pesantren Darul Ilmi, Meteseh – Semarang; Qatratun Nadia dari Pondok Pesantren Fadlun Minallah, Bantul; dan Tsuroiyah Hamidah dari Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan.

Kategori Pesantren Transformatif diberikan kepada pesantren yang melakukan inovasi dan transformasi dalam bidang pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.

Tiga pesantren penerimanya adalah Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut; Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman; dan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo – Situbondo.

Kategori Kepala Daerah Peduli Pesantren dibagi dalam dua subkategori.

Subkategori Mendukung Program Pesantren diberikan kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, dan Bupati Bantaeng Fathul Fauzy Nurdin.

Subkategori Mendukung 3 Fungsi Pesantren (Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat) diberikan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

Kategori Lifetime Achievement menjadi penghargaan tertinggi yang diberikan kepada tokoh besar dunia pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia, seperti KH. A. Sahal Mahfudz, KH. Achmad Shiddiq, KH. Imam Zarkasyi, KH. Ali Yafie, KH. AR. Fachruddin, KH. Ahmad Azhar Basyir, KH. Ambo Dalle, dan Nyai Hj. Sholihah Wahid.

Ketua Dewan Juri, Alissa Wahid, menyampaikan, “Dari ketulusan mereka, lahirlah keabadian. Mereka bukan hanya guru bagi santri, tetapi juga inspirasi bagi kemanusiaan.”

Penutupan dan Gerakan Wakaf Santri Nusantara

Acara ditutup dengan peresmian Gerakan Wakaf Santri Nusantara oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Pendis Amien Suyitno, dan Direktur Pesantren Basnang Said.

Gerakan ini menjadi penanda penting dalam sejarah pesantren Indonesia karena menggabungkan spiritualitas pesantren, teknologi modern, dan semangat partisipasi nasional.

Gerakan diinisiasi untuk menggerakkan potensi ekonomi syariah produktif berbasis pesantren dengan santri sebagai motor utama.

Aksi simbolis dalam peresmian menandai kebangkitan ekonomi syariah produktif yang digerakkan oleh santri di seluruh Indonesia.

Penulis :
Ahmad Yusuf