billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Anwar Abbas: Peringatan Hari Santri Momentum Menghidupkan Semangat Jihad dan Kontribusi Bangsa

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Anwar Abbas: Peringatan Hari Santri Momentum Menghidupkan Semangat Jihad dan Kontribusi Bangsa
Foto: (Sumber: Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas. ANTARA/HO-MUI/aa. Handout Humas MUI)

Semangat Hari Santri untuk Menghargai Perjuangan Santri dan Ulama

Pantau - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas menyatakan peringatan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober menjadi momen penting untuk mengenang kontribusi besar para santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, ungkapnya.

Ia menambahkan, "Penetapan Hari Santri adalah bentuk pengakuan terhadap peran strategis para santri dan ulama, seperti KH Hasyim Asy’ari yang mencetuskan Resolusi Jihad dalam melawan penjajah," ungkapnya.

Anwar Abbas menekankan, "Resolusi Jihad menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa karena mampu menggerakkan umat Islam untuk berani berjihad demi mempertahankan kemerdekaan," ia mengungkapkan.

Hari Santri sebagai Momentum Pembentukan Karakter Bangsa

Menurut Anwar Abbas, "Perayaan Hari Santri harus dijadikan momentum untuk memperbarui dan menumbuhkan kembali semangat jihad dalam arti luas, yaitu semangat berjuang demi kemajuan bangsa, mempererat persatuan, dan memperkuat nilai-nilai religius dalam kehidupan berbangsa," ungkapnya.

Ia menambahkan harapannya, "Dengan memperingati Hari Santri, masyarakat dapat meneladani semangat para ulama dan santri yang ikhlas, militan, dan berakhlak mulia," ungkapnya.

Anwar Abbas juga menyatakan, "Kami berharap peringatan Hari Santri dapat berkontribusi dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia yang memiliki semangat juang tinggi, moralitas kuat, serta komitmen untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan modern, namun tetap berlandaskan nilai-nilai luhur keagamaan," ia mengungkapkan.

Ia menegaskan, "Harapan kami, dari peringatan Hari Santri lahir pribadi-pribadi yang tulus berbakti kepada bangsa dan negara, serta menjadikan Indonesia sebagai negeri yang damai, adil, sejahtera, dan berakhlak mulia," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di lingkungan Kementerian Agama, yang menjadi kabar gembira karena bertepatan dengan peringatan Hari Santri 2025.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan rasa syukur dan mengapresiasi pihak-pihak yang mengawal terbitnya izin prakarsa pembentukan Ditjen Pesantren, khususnya Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i.

Penulis :
Aditya Yohan