
Pantau - Bunda Literasi Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, Yori Gemitia Riyanda Putra mengajak orang tua dan guru untuk aktif mendampingi anak-anak dan remaja yang mengalami adiksi digital, agar penggunaan teknologi tidak menjadi ancaman, melainkan peluang untuk menumbuhkan minat literasi dan berpikir kritis.
"Tantangan terbesar kita sekarang bukan lagi soal melarang anak memakai gadget, melainkan bagaimana mengarahkan mereka untuk menggunakan teknologi dengan cerdas dan bernalar kritis," ujarnya.
"Pendampingan keluarga menjadi ruang penting untuk mengubah aktivitas digital anak menjadi kegiatan membaca, menulis, dan berdialog, yang menumbuhkan daya pikir," tambahnya.
Literasi Bukan Sekadar Buku, Tapi Juga Nalar Digital
Yori menekankan bahwa literasi masa kini bukan hanya soal membaca buku, tapi juga mencakup kemampuan memahami dan menilai realitas digital serta menggunakan etika dan nalar dalam berteknologi.
Ia mendorong agar pendampingan keluarga difokuskan pada kebiasaan digital yang tidak pasif, melainkan mampu melatih refleksi dan logika berpikir.
"Perbolehkan anak memakai smartphone, lalu ajak mereka menuliskan atau menceritakan apa yang mereka lihat dan pelajari," katanya.
"Setelah itu, diskusikan bersama apakah yang ditemukan baik atau buruk bagi dirinya dan lingkungannya," jelas Yori.
Pemkot Sawahlunto Perkuat Sinergi Literasi Digital
Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, menyambut baik ajakan tersebut dan menyatakan bahwa hal ini sejalan dengan prinsip kerja Sawahlunto Maju yang adaptif, responsif, dan berdampak nyata.
"Anak-anak kita kini tumbuh di tengah arus deras globalisasi digital. Kita tidak bisa menghentikan arus itu, tapi bisa membimbing mereka agar cerdas dan selamat dalam mengarunginya," ujar Wali Kota.
Pemerintah Kota Sawahlunto akan memperkuat sinergi antara sekolah, komunitas baca, dan keluarga untuk memastikan literasi digital terintegrasi dalam pendidikan karakter dan kurikulum sekolah.
Langkah ini juga mendukung visi nasional membentuk Generasi Emas 2045 yang literat, tangguh, dan beretika digital.
Fasilitas Literasi Ramah Anak dan Program Pendampingan
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto, Jhon Hendri, menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah program untuk mendukung literasi digital yang ramah anak.
Beberapa program yang akan dijalankan meliputi:
- Pustaka digital ramah anak
- Penyediaan e-book dan koleksi daring dalam format PDF
- Pojok literasi interaktif di sekolah dan ruang publik
" Kami berupaya menyesuaikan minat baca anak dengan platform yang mereka sukai, tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar literasi," jelas Jhon.
Program ini juga dilengkapi dengan sosialisasi bagi orang tua agar mampu mendampingi anak berinteraksi di dunia daring secara aman, etis, dan produktif.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










