billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sultan dan Tokoh Bangsa Deklarasikan Forum Keberagaman Nusantara di Ternate, Simbol Komitmen Persatuan Bangsa

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Sultan dan Tokoh Bangsa Deklarasikan Forum Keberagaman Nusantara di Ternate, Simbol Komitmen Persatuan Bangsa
Foto: politik, toleransi, budaya, keberagaman, nasionalisme

Pantau - Sejumlah sultan dan tokoh bangsa dari berbagai daerah di Indonesia mendeklarasikan Forum Keberagaman Nusantara (FKN) di Kesultanan Ternate, Maluku Utara, Selasa (28/10/2025), sebagai wadah kebangsaan untuk memperkuat nilai keberagaman, toleransi, dan persatuan menuju satu abad kemerdekaan Indonesia.

Enam Poin Gerakan dan Dukungan terhadap Pemerintah

Deklarasi FKN menjadi simbol kuatnya komitmen para pemimpin adat dan tokoh bangsa dalam menjaga keutuhan negara dari potensi konflik sosial, agama, dan etnis.

Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, yang hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa keberagaman harus menjadi kekuatan pemersatu bangsa.
“Keberagaman adalah kekuatan, bukan sumber perpecahan,” ungkapnya dalam sambutan.

Forum ini menetapkan enam poin utama gerakan, yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup, menjaga komitmen terhadap perbedaan suku dan agama, melawan segala bentuk diskriminasi, meneguhkan toleransi dan inklusivitas berkeadilan, mendorong kolaborasi lintas generasi, serta menghidupkan nilai-nilai leluhur dan kearifan lokal untuk menumbuhkan saling menghormati antarwarga bangsa.

Selain itu, FKN menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan amanat Pasal 33 UUD 1945, yaitu pembangunan ekonomi nasional berbasis gotong royong dan keadilan sosial.

Empat Bingkai Pendekatan Ekonomi Berkeadilan

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945 harus dilakukan melalui empat bingkai pendekatan, yaitu politis, teologis, sosiologis, dan yuridis.

Pada bingkai politis, FKN mendukung kebijakan pemerintah dalam penguatan sektor riil dan kemandirian ekonomi.
Dalam bingkai teologis, nilai keadilan dan kemaslahatan harus ditanamkan dalam setiap kebijakan ekonomi.
Melalui bingkai sosiologis, seluruh elemen masyarakat dilibatkan secara aktif dalam pembangunan ekonomi nasional.
Sementara dalam bingkai yuridis, kebijakan ekonomi wajib sesuai dengan konstitusi dan menjunjung tinggi supremasi hukum.

“Nilai spiritual, politik inklusif, dan partisipasi sosial harus berjalan beriringan dengan kepastian hukum,” ia menegaskan.

Harapan untuk Masa Depan Keberagaman Indonesia

Dalam deklarasi tersebut, Ma’ruf Amin juga ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina FKN Pusat.

Kehadiran Ma’ruf di Ternate melanjutkan langkah serupa yang telah dilakukan di Medan, Sumatera Utara, pada tahun 2023 sebagai bentuk kesinambungan gerakan kebangsaan lintas daerah.

Ia berharap FKN dapat menjadi ruang kolaborasi lintas budaya, generasi, dan agama untuk memperkuat fondasi moral bangsa serta meneguhkan Pancasila sebagai ideologi pemersatu.
“Jika ikatan kebangsaan melalui Forum Keberagaman Nusantara terjaga, potensi konflik akan sangat kecil terjadi,” ujarnya.

Forum Keberagaman Nusantara diisi oleh para sultan, pemuka adat, tokoh agama, akademisi, dan masyarakat sipil dari berbagai wilayah Indonesia, dengan semangat memperkuat gotong royong dan menjaga persatuan nasional.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti