
Pantau - Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar pembangunan infrastruktur kereta api tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, melainkan juga diperluas ke wilayah lain seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan arahan tersebut usai bertemu Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Tadi beliau menyampaikan negara, pemerintah akan hadir untuk memastikan sektor transportasi kereta ini juga semakin maju dan berkembang. Dan kita harus mengingat bahwa pembangunan tentu tidak hanya di Jawa, tapi juga di berbagai kawasan Indonesia lainnya," ungkap AHY.
Fokus pada Konektivitas Nasional
Menurut AHY, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya penguatan jalur kereta antarwilayah sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas nasional.
"Itu mengapa beliau juga menyampaikan bukan hanya memperkuat Jawa, tapi juga Trans Sumatera, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, untuk kereta juga harus dibangun," ia mengungkapkan.
Pemerintah menilai pembangunan jaringan kereta di luar Pulau Jawa mampu membuka sentra-sentra ekonomi baru dan menghubungkan kawasan industri strategis dengan kawasan ekonomi khusus.
AHY menyebut bahwa pembangunan infrastruktur transportasi darat, laut, udara, termasuk kereta api, harus menjadi prioritas dalam rangka mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Konektivitas atau infrastruktur pendukung transportasi darat, laut, udara termasuk kereta api ini penting untuk kita kawal bersama-sama, karena bukan hanya untuk melayani mobilitas masyarakat, tapi juga untuk meningkatkan ekonomi di berbagai daerah, menciptakan sentra-sentra pertumbuhan baru, termasuk juga menghubungkan antara kawasan industri strategis dan kawasan ekonomi khusus," jelasnya.
Transportasi Kereta Jadi Andalan Distribusi dan Mobilitas
AHY menjelaskan bahwa transportasi kereta masih menjadi moda andalan dengan jumlah pengguna mencapai 500 juta penumpang per tahun, atau sekitar 1,6 juta penumpang per hari.
Untuk itu, pemerintah menilai perlu pengembangan moda transportasi kereta yang lebih modern, nyaman, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga ingin mengoptimalkan kereta sebagai moda utama dalam distribusi logistik, seperti batubara, sawit, dan komoditas lainnya.
Penguatan jaringan kereta, menurut AHY, juga bertujuan untuk mengurangi beban jalan raya dan menekan kerusakan akibat kendaraan yang melebihi kapasitas, seperti kasus over dimension and over loading (ODOL).
"Dengan transportasi logistik pada saat yang nanti lebih mengedepankan kereta dari satu titik ke titik yang lain, ini juga diharapkan bisa menjadi solusi dan sekaligus mengurangi beban jalan raya," tutup AHY.
- Penulis :
- Leon Weldrick








