Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Harga Beras Masih Tinggi di 51 Daerah, Bapanas Turunkan Tim Khusus Awasi Distribusi dan Stabilitas Pasar

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Harga Beras Masih Tinggi di 51 Daerah, Bapanas Turunkan Tim Khusus Awasi Distribusi dan Stabilitas Pasar
Foto: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjawab pertanyaan awak media seusai menyaksikan pengumuman proyeksi produksi beras nasional secara virtual yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) di Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong, Tengerang, Banten, Senin 3/11/2025 (sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menurunkan tim khusus ke 51 kabupaten/kota yang harga berasnya masih di atas harga eceran tertinggi (HET), sebagai upaya menjaga stabilitas pangan dan daya beli masyarakat.

Kepala Bapanas yang juga Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa tim ini akan bertugas langsung di daerah yang menjadi perhatian untuk memastikan harga beras sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Pengawasan Harga Beras dan Intervensi Pasar

"Kami bentuk tim mengawal tiap kabupaten untuk mengawal harga komoditas pangan khususnya beras", ungkapnya.

Tim tersebut merupakan kolaborasi antara Bapanas dan Perum Bulog yang akan bertugas mengawasi distribusi serta penyaluran beras agar berjalan tepat sasaran.

"Kami bentuk dari Bapanas tandem dengan Bulog. Kawal harga beras, ada 51 daerah yang masih di atas HET. Kami minta kawal 51 kabupaten itu", ia menegaskan.

Selain memantau harga, tim juga akan menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui intervensi pasar, termasuk menggelar operasi pasar secara berkala.

"Kemudian tim tersebut nanti menggerakkan program SPHP, operasi pasar. Kalau dulu, saat harga di bawah HET semua operasi pasar berhenti. Sekarang nggak. Setiap saat, tim ini bekerja setiap saat seluruh Indonesia", jelas Amran.

Kolaborasi Lintas Sektor dan Keamanan Distribusi

Dalam pelaksanaan tugasnya, tim ini akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan daerah serta Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) dari Kepolisian Daerah (Polda) setempat.

"Jadi kolaborasi dengan Ditkrimsus (Polda), kemudian (Dinas) Perdagangan, tim kami dari Bapanas. Kami turunkan karena ada 51 daerah, kami turunkan 51 orang ke kabupaten itu. Langsung dituju", ujarnya.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan nasional, terutama menjelang akhir tahun yang berpotensi memicu fluktuasi harga.

Amran tidak merinci nama-nama daerah yang menjadi sasaran pengawasan, namun ia menegaskan bahwa pengiriman tim dilakukan secara langsung dan menyeluruh.

Program SPHP Akan Terus Digerakkan

Melalui program SPHP, Bapanas berupaya menekan harga beras, memperkuat cadangan pangan pemerintah, dan menjaga ketersediaan pasokan di pasar.

"Program beras SPHP akan terus dilakukan selama kami masih di Bapanas", tegas Amran.

Pemerintah memastikan program ini tidak akan dihentikan dan akan terus dilanjutkan selama diperlukan untuk menstabilkan harga pangan pokok.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap masyarakat tetap bisa memperoleh beras dengan harga yang wajar dan terjangkau di seluruh wilayah Indonesia.

Penulis :
Leon Weldrick