Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wakil Ketua MPR RI Buka Perpesnas MPDI 2025, Dorong Santri Jadi Penegak Indonesia Emas 2045

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Wakil Ketua MPR RI Buka Perpesnas MPDI 2025, Dorong Santri Jadi Penegak Indonesia Emas 2045
Foto: (Sumber: Wakil Ketua MPR RI Muhammad Hidayat Nur Wahid saat peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Modern Baitussalam 4 di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Senin (27/10/2025). ANTARA/Ho-Kominfo Gunungkidul.)

Pantau - Wakil Ketua MPR RI, Muhammad Hidayat Nur Wahid (HNW), secara resmi membuka Perkemahan Pesantren Nasional (Perpesnas) Majelis Pesantren Dakwah Indonesia (MPDI) Tahun 2025 yang digelar di Kampoeng Gowes, Depok, Jawa Barat, pada Kamis, 6 November 2025.

Dalam sambutannya, HNW memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan event tahunan ini yang dikelola oleh MPDI dengan dukungan kolaboratif dari berbagai lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat.

Ribuan Santri dan Semangat Kolaborasi Lintas Institusi

Acara pembukaan dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Wakil Kepala Kwarnas Pramuka, Yayasan Kesejahteraan Madani (Yaskesma), serta seluruh jajaran pimpinan MPDI.

"Mudah-mudahan ini adalah yang pertama di era kepimpinan baru MPDI, tapi bukan yang terakhir. Kolaborasi, kebersamaan dengan Kementerian Agama, KWARNAS, dengan BSI, YAKESMA dllnya, akan terus meningkat dan berkelanjutan," ungkap HNW.

Ribuan santri dari sekitar 240 pesantren di seluruh Indonesia tampak antusias menghadiri acara ini.

Para santri membawa bendera pesantren masing-masing, menyanyikan yel-yel khas, serta menampilkan adat budaya dari daerah asal mereka.

HNW menekankan bahwa kegiatan kepramukaan dan perkemahan di lingkungan pesantren memiliki kaitan erat dengan pendidikan, kebangsaan, ideologi negara, serta sejarah perjuangan bangsa.

"Pramuka di lingkungan pesantren sesungguhnya merupakan pengejawantahan dari fakta-fakta itu semuanya menjadi satu," tegasnya.

Momentum Bersejarah dan Jejak Peran Santri dalam Bangsa

Pemilihan tanggal 6–8 November untuk pelaksanaan Perpesnas dianggap strategis secara historis.

HNW menjelaskan bahwa rangkaian tanggal tersebut berdekatan dengan momen-momen penting nasional, seperti:

  • 10 November: Hari Pahlawan, ditandai dengan pekik "Allahu Akbar 3x Merdeka" dari Bung Tomo
  • 28 Oktober: Hari Sumpah Pemuda, dipelopori oleh kaum muda termasuk Jong Islamieten Bond
  • 22 Oktober: Hari Santri Nasional, yang merujuk pada Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Chasbullah

Resolusi Jihad itu, kata HNW, menegaskan kewajiban santri dan kiai untuk membela negara sebagai fardhu ‘ain.

Ia juga menyoroti peran penting tokoh pesantren dalam sejarah bangsa, seperti Sayyid Muhammad Husein Al-Mutahar (H. Mutahar), seorang santri keturunan Arab-Indonesia yang dikenal sebagai pencipta Himne Pramuka, pencetus Paskibraka, dan penulis lagu "Hari Merdeka".

"Ternyata Pramuka sangat terkait dengan sejarah ulama dunia pesantren, dan sangat membela Indonesia," ujar HNW.

Siapkan Generasi Z Sambut Indonesia Emas 2045

HNW berharap Perpesnas MPDI 2025 menjadi modal besar untuk mempersiapkan Generasi Z menyongsong Indonesia Emas 2045.

Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai cinta kepada Allah, Rasul, sesama manusia, serta bangsa dan negara dalam proses pendidikan santri.

"Sukseslah Perpesnas MPDI Tahun 2025 ini sebagai modal besar mempersiapkan generasi untuk bisa memanen Bonus Demografi," tuturnya.

HNW juga berpesan agar para santri memaksimalkan momen perkemahan ini untuk mengembangkan kemampuan, kecerdasan, dan rasa syukur, sebagai bekal untuk menjadi penegak masa depan bangsa.

Penulis :
Ahmad Yusuf