Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gubernur Jateng Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Usai Longsor Mematikan di Cilacap

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Gubernur Jateng Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Usai Longsor Mematikan di Cilacap
Foto: (Sumber: Petugas melakukan penanganan bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Pemprov Jateng.)

Pantau - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana setelah terjadinya tanah longsor di Cilacap yang menimbulkan korban jiwa dan puluhan warga hilang.

Imbauan Kewaspadaan dan Penguatan Mitigasi

Gubernur menyampaikan bahwa "Kami imbau masyarakat di daerah lain supaya waspada, terutama daerah-daerah yang di pegunungan dan rawan longsor", ungkapnya.

Longsor terjadi di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, yang menyebabkan korban jiwa dan sejumlah warga dinyatakan hilang.

Ia menyampaikan bahwa duka ini dirasakan seluruh masyarakat Jawa Tengah.

Gubernur menginstruksikan bupati, wali kota, dan BPBD kabupaten/kota agar memperkuat mitigasi bencana dan memetakan wilayah rawan bencana.

Ia menegaskan bahwa "Peta lokasi (rawan bencana, red.) agar itu bisa diberikan kepada masyarakat, sehingga mereka punya kewaspadaan", ujarnya.

Untuk penanganan longsor di Desa Cibeunying, prioritas utama yaitu pencarian korban hilang dan evakuasi penyintas.

Upaya Pencarian Korban dan Penanganan Pascabencana

Tim gabungan dari BPBD kabupaten dan provinsi, TNI, Polri, relawan, dan stakeholder lainnya terus menyisir lokasi.

Gubernur menjelaskan bahwa "Ini terus berlanjut, beberapa alat sudah diturunkan semuanya. Kita berdoa semoga masih diberikan suatu keamanan atau keselamatan bagi masyarakat yang belum ditemukan", ia menyampaikan.

Bantuan logistik mulai disalurkan, dapur umum didirikan, serta penanganan pascabencana dan pemulihan mulai dipersiapkan oleh tim di lapangan.

Longsor terjadi pada Kamis 13 November sekitar pukul 21.00 WIB akibat hujan deras berintensitas tinggi.

Material longsor menimbun permukiman, menyebabkan penurunan tanah sedalam dua meter dan retakan sepanjang 25 meter.

BPBD Jawa Tengah menyebutkan total 46 jiwa dari 17 KK terdampak.

Hingga Jumat 14 November pukul 19.00 WIB, tiga warga ditemukan meninggal dan 20 orang masih dalam pencarian.

Penulis :
Ahmad Yusuf