Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia dan Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Restorasi Mangrove dan Karbon Biru di COP30 Brasil

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Indonesia dan Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Restorasi Mangrove dan Karbon Biru di COP30 Brasil
Foto: (Sumber: Direktur Rehabilitasi Mangrove, Kementerian Kehutanan Ristianto Pribadi (kiri) memimpin delegasi Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Delegasi Korsel dipimpin Deputy Minister of Oceans and Fisheries Jeong-ho Seo (dua dari kanan), di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim COP30, di Belém, Brasil, pada Rabu (12/11/2025). ANTARA/HO-Kementerian Kehutanan.)

Pantau - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menyepakati penjajakan kerja sama restorasi mangrove, gambut, serta pengembangan karbon biru sebagai bagian dari penguatan aksi iklim kedua negara dalam pertemuan bilateral di sela Konferensi Perubahan Iklim COP30 di Belém, Brasil, pada 12 November 2025.

Kolaborasi Konservasi untuk Aksi Iklim Global

Pertemuan bilateral melibatkan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan, yang membahas langkah strategis memperkuat kolaborasi lingkungan.

Direktur Rehabilitasi Mangrove Kementerian Kehutanan RI, Ristianto Pribadi, menyatakan bahwa kerja sama ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam konservasi mangrove di tingkat global.

"Indonesia telah merehabilitasi lebih dari 165 ribu hektare mangrove dari total 3,44 juta hektare yang dimiliki, mencakup 23 persen dari ekosistem mangrove dunia," ungkapnya.

Restorasi tersebut merupakan bagian dari strategi nasional menuju FOLU Net Sink 2030, yang menargetkan penyerapan emisi lebih tinggi dibandingkan pelepasannya dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Dukungan Teknologi dan Pusat Konservasi Dunia

Delegasi Korea Selatan dipimpin Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Jeong-ho Seo, yang menyatakan minat kuat untuk mendukung Indonesia melalui kerja sama di bidang teknologi, riset, dan inovasi konservasi.

Korsel juga menyatakan ketertarikan untuk terlibat dalam pembangunan World Mangrove Center sebagai pusat kolaborasi dan pertukaran pengetahuan konservasi mangrove di tingkat internasional.

Kedua negara sepakat membentuk tim teknis bersama dengan dukungan dari Global Green Growth Institute (GGGI) untuk merancang dan melaksanakan program kerja sama restorasi mangrove dan pengembangan karbon biru secara konkret.

Penulis :
Gerry Eka