Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Empat Posko Kesehatan Didirikan di Agam, Layani Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang dan Longsor

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Empat Posko Kesehatan Didirikan di Agam, Layani Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang dan Longsor
Foto: (Sumber: Kepala Dinas Kesehatan Agam Hendri Rusdian sedang melewati jembatan darurat di Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya usai meninjau pos kesehatan. ANTARA/Yusrizal.)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mendirikan empat posko kesehatan di wilayah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor untuk memberikan pelayanan medis bagi warga yang membutuhkan.

Langkah ini dilakukan menyusul tingginya angka warga terdampak akibat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut sejak akhir November 2025.

"Empat pos kesehatan itu telah kita dirikan semenjak beberapa hari yang lalu," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian.

Layanan Medis Prioritaskan Penyakit Pascabencana

Empat posko kesehatan tersebut tersebar di wilayah Koto Alam, Palembayan, Maninjau, dan Toboh Malalak — daerah yang paling terdampak dalam peristiwa banjir bandang dan longsor.

Setiap pos kesehatan diperkuat oleh tim medis lengkap, yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga farmasi, dan petugas administrasi.

Pos kesehatan melayani warga yang mengalami keluhan kesehatan akibat bencana, termasuk penyakit yang umum muncul setelah banjir.

"Usai mereka diperiksa kesehatan dari tim medis, langsung diberi obat sesuai penyakit yang diderita," jelas Hendri.

Jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh warga di antaranya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), hipertensi, dan infeksi kulit.

Pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dirujuk ke Puskesmas Lubuk Basung, mengingat beberapa fasilitas kesehatan tingkat pratama di daerah terdampak mengalami gangguan operasional.

"Ada sejumlah fasilitas kesehatan pratama yang terdampak banjir, banjir bandang dan lainnya, sehingga listrik padam dan tidak bisa mengeluarkan surat rujukan," tambahnya.

Ribuan Pengungsi, Puluhan Jiwa Hilang dan Dirawat

Banjir bandang, longsor, dan banjir besar yang terjadi di Kabupaten Agam dipicu oleh curah hujan ekstrem pada akhir November.

Akibat bencana ini, tercatat sebanyak 180 korban meninggal dunia, 78 warga hilang, dan 13 orang masih dirawat.

Selain itu, sebanyak 10.167 warga mengungsi dari wilayah terdampak.

Dinas Kesehatan bersama instansi terkait terus berupaya memastikan warga terdampak mendapat akses layanan kesehatan yang layak, meskipun dalam kondisi darurat.

Penulis :
Gerry Eka