Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ekspor Tertekan Sepanjang 2025, DPR Dorong Kebangkitan Kembali Kejayaan Udang Lampung

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Ekspor Tertekan Sepanjang 2025, DPR Dorong Kebangkitan Kembali Kejayaan Udang Lampung
Foto: (Sumber: Ketua Tim Komisi VII DPR Chusnunia Chalim (kiri) didampingi Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Nila Kumalasari (kanan) memberikan peryataan saat Kunjungan Kerja Spesifik di Kampus Politeknik Teknologi Kimia Industri, Medan, Sumatera Utara, Senin (21/7/2025).ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU.)

Pantau - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim atau Nunik mendorong pemerintah untuk membangkitkan kembali kejayaan udang Lampung sebagai salah satu sentra udang terbesar di Indonesia menyusul penurunan tajam ekspor sepanjang tahun 2025.

Nunik menyampaikan penurunan ekspor udang Lampung dipengaruhi kombinasi faktor geopolitik perdagangan global, isu keamanan pangan, serta kenaikan biaya produksi yang menekan daya saing.

Ia menilai ketergantungan yang tinggi terhadap pasar Amerika Serikat turut memengaruhi keberlangsungan perekonomian sektor udang di Lampung.

Chusnunia menjelaskan negara kompetitor seperti Ekuador dan India mampu menawarkan harga udang yang lebih kompetitif di pasar global.

Ia menyebut Ekuador memiliki biaya logistik yang lebih murah dan skala industri yang sangat efisien sehingga udang asal Lampung sulit bersaing dari sisi harga.

Pembinaan tersebut, menurutnya, harus dimulai dari pembenahan di tingkat tambak hingga penguatan diplomasi perdagangan internasional.

Lampung disebut memiliki sejarah panjang sebagai pusat udang nasional, namun hingga kini masih banyak tambak yang menggunakan metode tradisional.

Metode tradisional tersebut dinilai rentan terhadap penyakit dan berdampak pada rendahnya produktivitas.

Nunik menegaskan kondisi ini harus diperbaiki dengan mendorong petambak beralih ke teknologi budidaya yang lebih modern dan efisien.

Ia juga menyarankan penyatuan para petambak kecil ke dalam satu manajemen profesional.

Penyatuan manajemen tersebut bertujuan mempermudah akses pembiayaan bagi petambak.

Salah satu pembiayaan yang diharapkan dapat diakses adalah Kredit Usaha Rakyat khusus sektor perikanan dengan bunga rendah.

Negara tujuan alternatif yang disebutkan antara lain China, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Uni Eropa.

Ia menekankan pentingnya memaksimalkan berbagai perjanjian dagang internasional yang telah dimiliki Indonesia.

Salah satu skema yang dinilai strategis adalah Comprehensive Economic Partnership Agreement dengan negara-negara mitra.

Optimalisasi perjanjian dagang tersebut diharapkan mampu mengurangi ketergantungan ekspor udang Indonesia terhadap pasar Amerika Serikat.

Penulis :
Ahmad Yusuf