Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2026 kepada umat Kristiani di seluruh Indonesia serta menyerukan semangat solidaritas nasional di tengah musibah banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
Ucapan tersebut disampaikan Presiden pada akhir Desember sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi kebangsaan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.
Seruan Persatuan dan Kepedulian Sosial
Dalam pesannya, Presiden mengajak rakyat Indonesia menjadikan Natal sebagai momen untuk menebarkan kasih, menjaga harapan, dan menyebarkan kepedulian terhadap sesama.
“Saudara-saudari sebangsa dan setanah air, Natal adalah momentum kasih, harapan, dan kepedulian terhadap sesama. Pada saat yang bersamaan, bangsa kita juga tengah diuji oleh bencana alam yang membawa duka dan tantangan bagi saudara-saudari kita di Sumatera,” ujar Prabowo.
Presiden menekankan bahwa ujian tersebut seharusnya memperkuat semangat gotong royong dan persatuan nasional.
“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas, saling menolong, serta mengerahkan kemampuan terbaik kita sebagai bangsa yang tangguh karena persatuan. Marilah kita jadikan masa ini sebagai sumber pengharapan dan langkah untuk bangkit bersama,” ungkapnya.
Presiden juga menyampaikan harapan agar damai Natal dan semangat tahun baru menjadi kekuatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Semoga damai Natal menyertai kita semua, dan semoga tahun yang baru membawa kesehatan, kekuatan, serta semangat kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Ia menutup pernyataannya dengan doa, “Selamat Natal dan Tahun Baru 2026. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi dan menyertai perjuangan kita.”
Duka Mendalam Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera
Seperti diketahui, pada Desember 2025 sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dilanda bencana banjir bandang dan longsor.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu, 24 Desember mencatat sebanyak 1.129 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
BNPB juga melaporkan sebanyak 174 orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Selain korban jiwa, puluhan ribu rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan parah, memaksa ribuan keluarga mengungsi.
Pemerintah terus melakukan upaya tanggap darurat dan pemulihan pascabencana di wilayah terdampak.
- Penulis :
- Gerry Eka
