Distribusi Bantuan Bencana Capai Wilayah Terpencil Aceh, Korban Terdampak Tembus 489 Ribu Jiwa

Pantau - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memastikan distribusi bantuan bencana menjangkau wilayah sulit akses di Aceh Tengah dan Bener Meriah, di tengah masih adanya potensi hujan ringan dalam beberapa hari ke depan.

Distribusi Gunakan Motor Trail, Medan Ekstrem Tak Jadi Penghalang

Karena kondisi jalan yang rusak, berlumpur, sempit, dan berbukit, distribusi bantuan logistik di sejumlah daerah dilakukan menggunakan motor trail.

Bantuan disalurkan langsung oleh personel gabungan dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan relawan, untuk memastikan bantuan sampai ke tangan warga di wilayah yang tidak bisa dilalui mobil.

Jenis bantuan yang dikirim mencakup bahan makanan, BBM, LPG, dan kebutuhan pokok lainnya.

Upaya distribusi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan tidak ada wilayah yang terisolasi dari akses bantuan kemanusiaan.

Koordinasi Lintas Kementerian dan Imbauan Waspada Cuaca

Bantuan tidak hanya terfokus di Aceh, tetapi juga didistribusikan ke wilayah terdampak lainnya seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat, dengan penanganan lintas kementerian dan lembaga.

Langkah ini dilakukan berdasarkan instruksi Presiden Prabowo Subianto, yang memerintahkan seluruh jajaran untuk memaksimalkan sumber daya nasional dan mempercepat pemulihan kehidupan warga terdampak bencana.

Menko PMK Pratikno juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, karena menurut BMKG, hujan ringan masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan.

Data Korban Bencana: Lebih dari 1.100 Meninggal, Hampir 500 Ribu Mengungsi

Hingga Kamis sore, jumlah total korban terdampak akibat banjir dan longsor di tiga provinsi utama mencapai:

489.864 jiwa mengungsi

1.135 orang meninggal dunia

173 orang masih dalam pencarian

Rincian per provinsi:

Pemerintah menegaskan bahwa upaya tanggap darurat dan distribusi bantuan akan terus dilanjutkan secara menyeluruh hingga seluruh korban terdampak mendapatkan akses layanan dan pemulihan yang layak.