
Pantau - Polri menggelar bakti kesehatan di Sumatera Barat sebagai bagian dari upaya membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir, khususnya dalam menangani berbagai keluhan penyakit pascabencana.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol. Susmelawati Rosya menyatakan bahwa pelayanan kesehatan diberikan secara gratis di sejumlah lokasi terdampak banjir.
Keluhan kesehatan yang paling banyak dialami warga meliputi demam, batuk, flu, sakit gigi, gatal-gatal, asam lambung, diare, dan hipertensi.
Sebanyak 222 warga telah mendapatkan pelayanan kesehatan di delapan posko yang tersebar di wilayah terdampak.
Delapan Posko Layani Ratusan Warga Pascabencana
Rincian penerima layanan kesehatan di masing-masing posko adalah sebagai berikut:
Posko Huntara Lubuk Buaya: 39 orang
Posko Nanggalo: 20 orang
Posko Sungai Lareh: 26 orang
Posko Tabing Banda Gadang: 27 orang
Posko Gunung Nago Pauh: 28 orang
Posko Air Dingin: 28 orang
Posko Gurun Laweh: 26 orang
Posko Tanjung Raya, Maninjau (Polres Agam): 28 orang
37 Ribu Warga Telah Terlayani, Penanganan Kesehatan Jadi Prioritas
Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo sebelumnya menyampaikan bahwa Polri telah mendirikan 91 posko tanggap bencana di tiga provinsi terdampak banjir.
Sampai saat ini, total 37.867 warga telah menerima layanan kesehatan melalui posko-posko tersebut.
Keluhan yang paling umum dilaporkan masyarakat terdampak bencana meliputi demam, batuk, diare, gangguan kulit, dan gangguan pencernaan.
Dedi menegaskan bahwa penanganan kesehatan menjadi prioritas utama Polri dalam situasi bencana.
Selain layanan medis, Polri juga memperkuat peran pengendali lapangan untuk memastikan koordinasi berjalan efektif antara institusi, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Polri harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam situasi bencana. Ini adalah bagian dari tugas kemanusiaan dan pengabdian kami kepada bangsa dan negara,” ujar Dedi.
- Penulis :
- Gerry Eka








