
Pantau.com - Sekitar 10 ribu orang diperkirakan akan menghadiri perayaan Imlek Nasional 2019 pada 7 Februari yang dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni budaya dan festival kuliner.
"Perayaan Imlek 2019 mengangkat tema Merajut Kebinekaan Memperkokoh Persatuan akan digelar di JIEXPO, Kemayoran Jakarta," kata Ketua Panitia sekaligus Ketua Dewan Pelaksana Imlek Nasional 2019 Sudhamek AWS kepada pers di Jakarta, Kamis (31 Januari 2019).
Perayaan Imlek Nasional 2019 merupakan komitmen Warga Negara Indonesia Tionghoa untuk tetap bersatu dalam kebinekaan Indonesia. Makna Kebinekaan sendiri berasal dari kata Bhineka yang artinya beraneka ragam, bermacam ragam.
Baca juga: Tak Pernah Hadiri Imlek Nasional, Umat Konghucu Harap Kehadiran Presiden Jokowi
"Sebagai generasi penerus, Suku Indonesia Tionghoa adalah bagian tidak terpisahkan dari Bangsa Indonesia. Suku Indonesia Tionghoa harus ikut aktif memperjuangkan pembangunan Indonesia menjadi bangsa besar yang disegani, mandiri secara ekonomi, berbudaya luhur dan berkeadilan di segala bidang," katanya.
Sudhamek mengatakan, perayaan Imlek ini terasa istimewa karena pilihan desain, susunan acara dan pesertanya dirangkai sedemikian rupa sehingga sesuai dengan temanya.
"Warna dasar yang menjadi latar belakang acara ini adalah merah putih mrncerminkan domensi kebangsaan yang dirangkai dengan motif batik mega mendung merupakan dimensi akulturasi budaya," ujarnya.
Baca juga: Jelang Imlek, Kue Keranjang Mulai Diburu
Festival ini terbuka untuk dihadiri oleh masyarakat umum di JIEXPO Kemayoran pada 7-10 Februari 2019, mulai pukul 10.00 - 22.00 WIB.
Imlek sebagai Hari Libur Nasional ditetapkan sejak 2003. Dan mulai sejak itu, Tahun Baru Imlek diperingati sebagai hari libur untuk semua masyarakat Indonesia.
Sebelumnya berdasarkan Keppres No. 6/2000 tentang Pencabutan Inpres No. 14/1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat, menyatakan bahwa Hari Raya Imlek adalah hari libur yang fakultatif, artinya, hanya mereka yang merayakan yang boleh libur.
- Penulis :
- Noor Pratiwi