
Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk lansia dan penyandang disabilitas akan dilengkapi dengan tenaga perawat atau caregiver sebagai bagian dari penguatan layanan sosial.
"insyaallah lagi dipersiapkan oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. Dulu namanya kan permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas, nah sekarang kita lengkapi dengan beberapa program yang menyertai, seperti caregiver atau care economy. Jadi, nanti ada juga perawatannya untuk para lansia," ujar Gus Ipul.
Fokus untuk Lansia Sepi dan Disabilitas dengan Kebutuhan Khusus
Gus Ipul menjelaskan bahwa MBG akan diberikan secara khusus kepada lansia yang berusia di atas 75 tahun dan tinggal seorang diri.
Sementara untuk penyandang disabilitas, pemberian makanan akan disesuaikan dengan kebutuhan pengasuhan.
"maka nanti sesuai arahan Presiden kita akan perkuat ini, MBG untuk lansia dan disabilitas dengan ada tambahan care economy tadi, sedang dirancang dan mudah-mudahan saja lancar," tambahnya.
Program ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memperluas perlindungan sosial dan memastikan kelompok rentan mendapatkan layanan yang layak.
Dorong Lapangan Kerja, Targetkan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa melalui ekosistem Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG, program ini diproyeksikan akan menyerap hingga 1,5 juta tenaga kerja pada periode 2025–2026.
"kita ingin membuktikan bahwa harapan untuk sejahtera itu masih ada. Kita juga ingin membuktikan bahwa kemiskinan ekstrem itu dapat dihentikan," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Nunung Nuryartono.
Dengan lebih dari 25.000 SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia, pemerintah optimistis bahwa program Miskin Ekstrem Pasti Kerja dapat menjadi instrumen strategis dalam penghapusan kemiskinan ekstrem.
Kemenko PM menargetkan sedikitnya 10.000 warga miskin ekstrem dapat terserap ke dalam lapangan kerja produktif melalui program ini.
Tercatat sebanyak 300 peserta telah mengikuti pelatihan dalam program percontohan tersebut.
- Penulis :
- Gerry Eka







