
Pantau.com - Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis elektabilitas partai politik (parpol) yang berpartisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Dari hasil survei, beberapa parpol tercatat mengalami penurunan elektabilitas, salah satunya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Merosotnya elektabilitas partai berlambang Ka'bah itu lantaran kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat eks ketua umumnya, Romahurmuziy.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PPP Lena Maryana Mukti menegaskan bahwa dirinya tak setuju jika disebut kasus Rommy mempengaruhi elektabilitas partai berlambang ka'bah tersebut. Menurutnya, PPP bukan partai yang bergantung kepada ketumnya.
Baca juga: Survei: Elektabilitas PPP Terjun Bebas Gara-gara Kasus Romahurmuziy
"PPP organisasinya adalah organisasi kader yang tidak tergantung pada satu ketua umum dan bekerja berjalan dengan baik dan Partai PPP adalah partai yang cukup berpengalaman," kata Lena saat dihubungi, Jumat, 5 April 2019.
Lena menyebut, bahwa hasil survei Charta dianggapnya tak presisi lantaran survei itu hanya memotret persepsi masyarakat saat ini dan hanya segelintir orang. Sampel dari survei ini pun kata Lena tidak diambil secara holistik.
"Itu tidak dipotret secara menyeluruh begitu ini hanya sampel-sampel saja dan mungkin sampel ini bukan di kalangan pemilih PPP kan begitu," ungkapnya.
Kendati begitu, diakuinya memang sedikit banyak kasus OTT yang melibatkan Rommy itu tetap memberikan efek. Hanya saja, kata Lena, berdasarkan para pemilih setia PPP tetap berada dalam naungan partai bercorak hijau tua tersebut.
"Bukan sama sekali enggak ada, (pengaruh OTT Rommy pada elektabilitas) ada pertanyaan-pertanyaan tetapi kami jelaskan tapi sejauh ini enggak ada saya turun ke bawah bertemu dengan para pemilih yang pemilih loyalnya Ka'bah tetap memilih Ka'bah kok," tandasnya.
Baca juga: BJ Habibie Berharap PPP Lolos Parliamentary Threshold 4 Persen
Sebelumnya diberitakan, Charta Politika merilis hasil survei teranyar terkait elektabilitas partai menjelang Pemilu Legislatif 2019 pada 17 April mendatang. Salah satunya adalah PPP yang mengalami penurunan usai OTT KPK terhadap eks Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy).
Dalam pemaparannya, Direktur Riset Charta Politica, Muslimin, menyebut tren elektabilitas kebanyakan partai meningkat dan stagnan. Namun, hal itu berbeda terhadap PPP. Elektabilitas partai berlambang kakbah itu menurun.
"Kalau dilihat dari sisi tren, sebagian besar partai memiliki tren naik seiring dengan semakin dekatnya pemilu legislatif. Sementara beberapa partai terlihat stagnan. PPP menjadi partai yang memiliki tren menurun," ujar Muslimin di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 4 April 2019.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi