
Pantau.com - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem, Teuku Taufiqulhadi mengatakan, tak perlu ada yang dikhawatirkan terkait banyaknya Perwira Tinggi Polri dan Kejaksaan mendaftar menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika masih ada yang khawatir menurutnya orang itu memiliki mata yang rabun.
"Kalau ada yang berpandangan seperti itu dia rabun dekat. Orang yang khawatir itu dia rabun dekat," ujar Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Baca juga: Bamsoet Usulkan Capim KPK Dilantik oleh Anggota DPR Periode 2014-2019
Menurutnya secara histori, sejak dulu KPK memang tak pernah absen diisi oleh orang yang berlatar belakang aparat kepolisian dan kejaksaan. Ia menilai KPK bisa berjalan sejauh ini juga atas dasar pengetahuan kepolisian dan kejaksaan.
Ia mengungkapkan, ada beberapa nama contohnya sebagai Perwira Polri tapi bisa menjadi pimpinan KPK tapi tetap berkinerja baik. Ia menyebut ada nama Taufiequrachman Ruki dan Basaria Panjaitan.
"Kalau sekarang ada berpikir menyingkirkan kepolisian dan kejaksaan itu adalah sama dengan kacang lupa kulitnya. Sekarang juga ada kepolisian Bu Basaria," ungkapnya.
Baca juga: ICW Desak Capim KPK dari Institusi Harus Mundur, Ini Kata Jaksa Agung
Lebih lanjut, di sisi lain Taufiqulhadi menilai bahwa target paling lama nama-nama terpilih sebagai pimpinan KPK selesai pada bulan September.
"Ada 300 orang dan itu kan belum diseleksi, diseleksi hanya sampai 10 orang yang dikirim ke komisi III. Sampai sekarang kan belum, baru ditutup pendaftaran. Nanti harus mereka seleksi. Kalau target menurut saya selesai September," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak perwira Polri dan jaksa yang mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan KPK untuk mundur dari institusinya.
"Bagi pihak-pihak yang mendaftarkan sebagai calon pimpinan KPK yang berasal dari institusi tertentu, yang bersangkutan seharusnya mundur terlebih dahulu dari institusinya, baru mendaftar sebagai calon pimpinan KPK," ujar peneliti ICW Kurnia Ramadhana.
- Penulis :
- Adryan N