
Pantau.com - Wakil Ketua Umum DPP Teman Jokowi Samsul B. Ibrahim, sependapat dengan pidato Visi Indonesia, yang dilakukan oleh Presiden Indonesia terpilih Jokowi periode 2019 – 2024 rnpada hari Minggu, 14 Juli 2019 di SCC Sentul, Bogor. Dalam pidatonya Jokowi menyebut Pancasila adalah rumah bersama, dan tidak ada toleransi sedikitpun bagirn yang mengganggu Pancasila dan mempermasalahkan Pancasila.
"Pancasila adalah Rumah Indonesia Bersama. Dan kita mesti tegas rnuntuk menjaga Pancasila terutama dari ancaman Radikalisme," ujar Samsul di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.
Baca juga: Catatan Kritis Amien Rais Soal Pidato 'Visi Indonesia' Jokowi
Samsul mengatakan paham Radikalisme merupakan ancaman serius bagi Pancasila, Kebhinekaan dan Keutuhan NKRI. Samsul memberikan contoh adanya beberapa BUMN dan Kementerian yang terindikasi Radikalisme. Samsul menuturkan beberapa waktu lalu berdasarkan laporan Staf Khusus Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Arief Tugiman, menyampaikan ada 100 masjid yang dimiliki gabungan kementrian, lembaga, dan BUMN. Dari 100 masjid, 41 di antaranya terpapar paham radikal. Dan datanya, yaitu 11 masjid di kementerian, 11 masjid di lembaga, dan 21 masjid di BUMN.Menurut Samsul sebenarnya bukan masjidnya yang terindikasi radikal, akan tetapi penceramah yang berada di masjid-masjid tersebut yang mempunyai paham radikalisme. Samsul sangat prihatin sekarang ini sudah banyak penceramah beraliran radikal yang masuk kedalam masjid yang dimiliki gabungan kementrian, lembaga, dan BUMN.
"Berdasarkan data yang tersebar di atas kurang lebih sekitar 50 penceramah yang sudah masuk kedalam masjid-masjid tersebut dan sudah terindikasi paham radikal. Kondisi sangat memprihatinkan," jelas Samsul.
Samsul menegaskan berdasarkan Pidato Visi Indonesia tentang Rumah Pancasila dan melihat laporan-laporan tentang Radikalisme. maka sudah saatnya Pemerintah membersihkan seluruh BUMN dan Kementerian yang terindikasi paham Radikalime.
"Ini merupakan tugas serius demi menjaga Rumah Kita Bersama, Pancasila dan NKRI. Jadi tidak bisa dianggap sepele dan setengah-setengah," ujar Samsul.
Baca juga: Tak Paham Isi Pidato Jokowi, Fahri Hamzah: Pendukungnya Coba Jadi Jubir
Tak hanya di BUMN dan Kementerian. Samsul juga mengajak semua pihak untuk memantau dan memonitoring kegiatan yang terindikasi Radikalisme yang juga bisa masuk melalui pendidikan dan kemasyarakatan.
"Saya rasa pidato Bapak Jokowi tentang Rumah Kita Pancasila dan NKRI adalah sikap tegas Beliau menjaga dari ancaman Radikalisme," kata Samsul.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi