
Pantau - Sejumlah buruh mengatasnamakan Federasi Serikat Pejerka Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FPS LEM SPSI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/11/2023).
Mereka menuntut peningkatan upah minimum provinsi (UMP) 2024. Massa buruh ini terlihat membawa dua unit mobil komando, bendera, hingga spanduk berisikan protes soal kenaikan UMP DKI 2024.
"Mau kita yang masuk, atau Pj Gubernur yang keluar, Pak Polisi, menyangka kita cuman segelintir orang. Buktikan ke pak polisi kita demonstran murni bukan bayaran," kata orator sembari mendekati pintu pagar Balai Kota DKI Jakarta.
"Mobil ayo masuk, yuk maju. Kalau nggak masuk syaratnya Pj gubernur keluar. Tadi kita udah di-prank, mobil kita mau ditahan, nggak apa-apa dibakar sama Polda nggak apa-apa. Maju terus," sambungnya.
Sang orator mengklaim FPS LEM SPSI berada di bawah naungan Ketum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat. Tak hanya tuntutan UMP DKI 2024, mereka juga menyinggung soal dukungan di Pemilu 2024.
"Siapa pun yang jadi harus AMIN. Saya minta sama Pak Polisi. Mau menghadang kita atau mendukung kebijakan pemerintah yang bajingan dan tolol. Gimik ini gimik. Kita nggak ngebela paslon ini, cuma kita di bawah komando Jumhur Hidayat, yang pasti, kita mengaminkan presiden nomor 1. Amin," ujarnya.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sebelumnya menuturkan, penetapan UMP 2024 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan, yang mana keputusannya bakal disampaikan maksimal besok.
"Ya, kan tadi ada rapat dengan Kemendagri, dengan Kementerian Tenaga Kerja, mengacu ke PP 51 2023," kata Heru Budi di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino