
Pantau - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyoroti esensi pendidikan dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.
Dalam keterangan tertulis, Haedar menegaskan bahwa pendidikan tidak semata-mata tentang mencetak individu tanpa jiwa.
Meskipun saat ini berada di era Revolusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang menuntut kemajuan dalam ranah modern, menurutnya, pendidikan tetap harus memusatkan perhatiannya pada pembangunan intelektual dan moral manusia menuju peradaban yang lebih baik.
"Gagasan bahwa pendidikan harus tetap memprioritaskan pembentukan akal dan budi manusia menuju peradaban yang lebih mulia," ujar Haedar.
Selain itu, Haedar menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila, agama, dan kebangsaan harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan Indonesia.
"Penting bagi kita untuk membentuk generasi Indonesia yang tidak hanya pandai dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia, memahami nilai-nilai kemanusiaan, dan memiliki kecakapan budaya yang tinggi. Inilah esensi sejati dari pendidikan nasional yang sesuai dengan konstitusi," tambahnya.
Muhammadiyah, sejak lama, telah menunjukkan komitmennya terhadap bidang pendidikan. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan dalam situs resmi Muhammadiyah, organisasi tersebut telah mendirikan lebih dari 3.334 lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.
Data ini mencakup 1.904 SD, 1.128 SMP, 558 SMA, 554 SMK, dan 172 perguruan tinggi yang terdiri dari 83 universitas, 28 institut, 54 sekolah tinggi, 6 politeknik, dan 1 akademi.
- Penulis :
- Aditya Andreas