Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Sejarah Hari Ini: Lengsernya Soeharto, Tumbangnya Orde Baru

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Sejarah Hari Ini: Lengsernya Soeharto, Tumbangnya Orde Baru
Foto: Momen Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden RI pada 21 Mei 1998.

Pantau - Pada tanggal 21 Mei 1998, Indonesia menyaksikan salah satu momen paling bersejarah dalam perjalanan bangsanya: kejatuhan Orde Baru. 

Setelah 32 tahun memerintah, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya, menandai berakhirnya era yang penuh dengan kontroversi dan dinamika politik yang kompleks.

Latar Belakang Kejatuhan

Kejatuhan Orde Baru tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan merupakan akumulasi dari berbagai faktor yang memicu gelombang ketidakpuasan di kalangan masyarakat Indonesia. Berikut adalah beberapa faktor utama yang berperan dalam kejatuhan ini:

Krisis Ekonomi Asia 1997

Krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997 memberikan dampak yang sangat besar bagi Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merosot tajam, mengakibatkan inflasi tinggi dan melemahnya daya beli masyarakat. Banyak perusahaan bangkrut, pengangguran meningkat, dan kemiskinan pun melonjak.

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)

Pemerintahan Orde Baru sering kali diwarnai oleh praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merajalela. Ketidakpuasan terhadap praktik KKN semakin meningkat seiring dengan memburuknya kondisi ekonomi. Masyarakat dan aktivis mulai vokal menuntut reformasi dan perbaikan sistem pemerintahan.

Gerakan Mahasiswa dan Demonstrasi Massa

Sejak awal 1998, gelombang demonstrasi mahasiswa melanda berbagai kota besar di Indonesia. Mereka menuntut reformasi total, termasuk di antaranya pemberantasan KKN dan pengunduran diri Presiden Soeharto. Demonstrasi ini mencapai puncaknya pada Mei 1998, di mana ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR di Jakarta.

Kerusuhan Sosial

Kerusuhan sosial terjadi di beberapa kota besar, termasuk Jakarta, Medan, dan Surakarta. Kerusuhan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpuasan ekonomi dan politik, serta sentimen etnis. Kerusuhan tersebut menyebabkan banyak kerugian materi dan korban jiwa, serta memperkuat desakan agar Soeharto mundur.

Kejatuhan Soeharto

Pada akhirnya, tekanan dari berbagai pihak, termasuk dari dalam pemerintahan dan militer, membuat Soeharto tidak punya pilihan selain mengundurkan diri. Pada 21 Mei 1998, dalam sebuah pidato singkat, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dan menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie sebagai penggantinya.

Pengunduran diri Soeharto mengakhiri Orde Baru dan membuka jalan bagi era Reformasi. Era baru ini ditandai dengan berbagai perubahan politik, termasuk diadakannya pemilu yang lebih demokratis, pembatasan masa jabatan presiden, dan langkah-langkah untuk memberantas KKN.

Hari ini, 21 Mei 2024, bangsa Indonesia mengenang peristiwa penting tersebut sebagai tonggak sejarah dalam perjalanan demokrasi dan pembangunan nasional. 

Kejatuhan Orde Baru menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini untuk terus memperjuangkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan demokratis.

Penulis :
Aditya Andreas