HOME  ⁄  News

Demo Tolak PPN 12% Berakhir, Jalan Medan Merdeka Barat Kembali Lancar

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Demo Tolak PPN 12% Berakhir, Jalan Medan Merdeka Barat Kembali Lancar
Foto: Ilustrasi demonstran (dok.istimewa)

Pantau - Massa aksi demo menolak kenaikan PPN 12 persen telah membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Setelah sempat ditutup, Jalan Medan Merdeka Barat kini kembali dapat dilalui kendaraan.

Pada Jumat (27/12/2024) sore, polisi berhasil memukul mundur massa aksi ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan menggunakan mobil water cannon yang menyemprotkan air ke arah demonstran. Massa dari aliansi BEM SI akhirnya mundur dan membubarkan diri ke kawasan IRTI Monas. Petugas kepolisian tetap berjaga di sekitar lokasi untuk memastikan situasi kondusif.

Sekitar pukul 19.32 WIB, Jalan Medan Merdeka Barat arah Istana kembali dibuka. Barrier beton yang sebelumnya menutup jalan mulai dipindahkan ke sisi kanan dan kiri. Petugas kebersihan juga segera membersihkan sisa-sisa sampah dari aksi demonstrasi, sementara genangan air akibat semprotan water cannon terlihat masih tersisa di jalan tersebut. Lalu lintas kembali ramai dan lancar, memungkinkan kendaraan dari arah Jalan MH Thamrin melintas tanpa hambatan.

Baca Juga:
Waka MPR Eddy Soeparno: Terkait Kenaikan PPN 12 Persen, Ada Bantalan Sosial dan Insentif Fiskal Bagi Yang Terdampak
 

Aksi demonstrasi berlangsung sejak siang hari dengan tuntutan utama menolak kenaikan PPN menjadi 12 persen. Mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI mengkhawatirkan dampak kenaikan pajak terhadap harga bahan pokok hingga makanan.

Salah satu mahasiswa, M. Dibras dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menyebut bahwa kenaikan PPN berpotensi mempersulit masyarakat, termasuk mahasiswa.“Harga makanan di kantin pasti ikut naik. Kalau begitu, makan di warteg dengan harga Rp 10 ribu mungkin tidak akan bisa lagi. Dampaknya cukup terasa,” ujar Dibras di lokasi demonstrasi.

Ia juga menyatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kemungkinan besar akan menyusul.“Sebagai mahasiswa yang sering bepergian, kenaikan harga BBM akan membebani pengeluaran saya. Kalau harga bensin naik, pengeluaran pasti semakin berat,” tambahnya.

Presiden Mahasiswa STIE Dewantara, M. Raihan, turut menyampaikan keprihatinannya. Menurut Raihan, sistem pembayaran nontunai menggunakan QRIS juga akan terpengaruh.“Kabarnya QRIS akan dikenai PPN 12 persen, yang pajaknya ditanggung oleh penjual. Jika ini terjadi, penjual kemungkinan besar akan menaikkan harga produk mereka, sehingga pembeli yang akhirnya merasakan dampaknya,” jelas Raihan.

Ia menyoroti bahwa anak muda saat ini semakin sering menggunakan QRIS untuk pembayaran, terutama di tempat makan seperti ayam geprek atau mi Gacoan.“Dengan kenaikan PPN, pola konsumsi anak muda yang mengandalkan QRIS pasti akan terpengaruh. Ini sangat disayangkan,” katanya.

Aksi demo yang berlangsung damai berubah ricuh menjelang sore hari saat massa enggan meninggalkan lokasi. Namun, pihak kepolisian berhasil mengendalikan situasi tanpa ada laporan insiden besar. Hingga malam, kondisi kawasan Patung Kuda dan Jalan Medan Merdeka Barat telah kembali normal.

Penulis :
Ahmad Ryansyah