Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Ormas di Lebak Buka Suara usai Dilaporkan Petasi Atas Dugaan Penyerobotan Lahan

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Ormas di Lebak Buka Suara usai Dilaporkan Petasi Atas Dugaan Penyerobotan Lahan
Foto: Ilustrasi Lahan (Freepik)

Pantau - Petani di Cimarga, Lebak melapor ke Polsek Lebak atas dugaan penyerobotan lahan oleh organisasi masyarakat untuk membangun sekretariat. Pihak ormas membantah menyerobot lahan petani.

Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Lebak, King Naga mengatakan pihaknya tidak menyerobot lahan petani. Lahan yang digunakan untuk membangun sekretariat tersebut merupakan milik dua petani yang sudah berladang sejak tahun 2004.

"Yang nyerobot itu mereka, mengambil hak lahan Pak Ahmad dan Pak Ujang yang sudah lebih dulu berladang di sana sebelum sertifikat komunal terbit," kata King Naga, Selasa (4/3/2025).

Baca: Viral! Pedagang Es Teh di Ciledug jadi Korban Pemerasan Anggota Ormas

Baca juga: Pemerintah Kini Bisa Ambil Alih Lahan Sengketa Tambang, UMKM dan Ormas Dapat Prioritas

King Naga menuturkan pihaknya tengah memperjuangkan hak dua petani yang tidak menerima sertifikat komunal di Desa Gunung Anten yang diterbitkan pada 2024 padahal dua petani tersebut sudah berladang dari 2004.

"(Penggunaan lahan untuk sekretariat) Bukan pemberian, dibangun di sana sebagai bentuk hadirnya saya melawan kezaliman di sana," tutur King Naga.

Ia pun tidak mempermasalahkan para petani melaporkan ormasnya atas dugaan penyerobotan lahan. Pihaknya akan mengikuti prosedur penyelidikan.

"Kita akan ikuti proses hukum itu biar terbuka jelas semua, yang mana sih sebenarnya yang memiliki hak," ujar King Naga.

Diberitakan sebelumnya, sudah tiga bulan petani di Gunung ANten, Cimarga, Lebak, Banten tidak menggarap lahan perkebunan karena diduga lahan garapannya diserobot ormas. Lahan garapan yang diserobot ormas tersebut digunakan untuk membangun sekretariat.

Penulis :
Fithrotul Uyun