Pantau - Formappi menyoroti sikap kritis anggota Komisi VI DPR RI terhadap Pertamina dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar pada Selasa (11/3/2025).
Dalam rapat tersebut, Pertamina tidak secara khusus menjelaskan kasus dugaan oplosan Pertamax, yang menjadi perhatian publik.
Peneliti Formappi, Lucius Karus menilai, komentar terhadap mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), justru lebih menarik perhatian dibandingkan substansi persoalan yang dibahas.
"Sayangnya, di antara berbagai pandangan yang dilontarkan, komentar terhadap Ahok selaku mantan Komut Pertamina menjadi sorotan. Padahal, Ahok sendiri tidak hadir dalam rapat tersebut," kata Lucius, Rabu (12/3/2025).
Menurutnya, jika Komisi VI ingin mendengar pandangan Ahok terkait permasalahan di Pertamina, mereka seharusnya mengundangnya secara resmi, bukan justru menghakimi pernyataannya di media.
Baca Juga: Andre Rosiade Sebut Ahok 'Pahlawan Kesiangan', Begini Tanggapan Adian Napitupulu
Lucius menilai, sikap yang ditunjukkan Komisi VI tidak proporsional dan lebih berfokus pada aspek pribadi Ahok dibandingkan permasalahan utama yang tengah dihadapi Pertamina.
"Komisi VI jadi tidak jelas arahnya dalam kasus Pertamina ini. Mereka tampak lebih peduli pada urusan pribadi Ahok ketimbang mencari solusi untuk mengembalikan kekuatan Pertamina," tandasnya.
Sebelumnya, rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR RI dan Pertamina diwarnai perdebatan sengit antara Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade, dan anggota Komisi VI, Rieke Diah Pitaloka.
Perdebatan itu berkaitan dengan kasus korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina, yang dalam perjalanannya turut menyeret nama Ahok.
- Penulis :
- Aditya Andreas
