
Pantau - Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listiyarti, menyoroti tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia.
Menurutnya, kondisi ini sudah dalam tahap darurat mengingat Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan kasus kekerasan seksual anak tertinggi di dunia dari 180 negara.
"Ini sudah darurat kekerasan seksual terhadap anak," ujar Retno dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Retno menekankan, peran orang tua sangat krusial dalam melindungi anak-anak. Namun, ia mempertanyakan apakah para orang tua sudah mendapatkan edukasi yang cukup untuk bisa memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka.
"Masalahnya, orang tuanya ini teredukasi enggak? Bagaimana mau mengedukasi anak kalau orang tuanya sendiri tidak tahu?" katanya.
Baca Juga: Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Seksual, DPR Dapat Perkuat Kebijakan dan Sinergi Multipihak
Ia juga menyinggung program literasi digital yang pernah diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di masa lalu. Program tersebut mencakup sembilan modul yang membahas cara berliterasi sehat, termasuk bagi orang tua.
"Tapi apakah modul-modul itu dibaca? Apakah itu sudah cukup? Mungkin orang tua butuh literasi dengan pendekatan berbeda," tambahnya.
Selain orang tua, Retno menegaskan bahwa guru juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai bahaya kekerasan seksual.
Oleh karena itu, guru pun harus mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat agar bisa mengajarkan anak-anak tentang cara melindungi diri.
"Gurunya harus teredukasi, karena guru juga bisa mengedukasi anak-anak tentang bahayanya kekerasan seksual," jelasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas