Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Lindungi Saksi Match Fixing, Kapolri!

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Lindungi Saksi Match Fixing, Kapolri!

Pantau.com - Sepakbola Indonesia saat ini tengah dalam kondisi darurat. Isu match fixing atau pengaturan pertandingan kembali mencuat terutama memasuki pekan-pekan terakhir kompetisi. Bahkan, di Liga 2 2018, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sudah menjatuhkan hukuman kepada klub PS Mojokerto Putra yang dianggap terlibat match fixing pada laga kontra Aceh United, 19 November silam. Akibatnya, PS Mojokerto Putra mendapat hukuman larangan ikut serta dalam kompetisi PSSI tahun depan. Selain itu, pemain PS Mojokerto Putra, Krisna Adi Darma, juga dipastikan terlibat dalam match fixing tersebut. Hal itu dibuktikan dengan tendangan penalti yang dilakukannya melenceng jauh dari gawang Aceh United. Tak pelak, dia pun harus menerima hukuman larangan bermain seumur hidup dari Komdis PSSI.

Baca Juga: Berantas 'Mafia' Pengaturan Skor, PSSI Bentuk Komite Khusus

Tidak ingin hanya dirinya yang disalahkan, Krisna sempat berujar akan membongkar siapa saja yang terlibat dalam match fixing tersebut. Naasnya, dia justru mengalami kecelakaan lalu lintas, Minggu, 24 Desember 2018 pagi. Komisioner Bidang Hukum Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN) Erwin Mahyudin menduga kecelakaan tersebut ada indikasinya dengan keinginan Krisna yang membongkar kasus match fixing di Indonesia. Oleh karena itu, Erwin meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memberikan perlindungan terhadap saksi yang ingin membeberkan kasus pengaturan pertandingan. "Patut diduga kecelakaan itu ada benang merahnya dengan rencana buka-bukaan yang bersangkutan (Krisna). Ini ancaman bagi pihak-pihak yang berminat membongkar mafia match fixing," ucap Erwin. "Kami mohon Kapolri memberikan perlindungan jiwa dan perlindungan hukum kepada yang bersangkutan, termasuk orang-orang atau pihak-pihak lain yang berpotensi menjadi saksi match fixing yang saat ini tengah ditangani Polri," sambung Erwin. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberantas kasus match fixing di Tanah Air. Pihak kepolisian pun sudah membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang langsung berada di bawah pengawasan Tito.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta