
PantauOto - Perusahaan minyak raksasa Arab Saudi, Aramco ingin mengakuisisi perusahaan otomotif Renault dan Geely.
Dikutip Reuters Minggu, Aramco sudah masuk dalam tahap pembicaraan untuk mengakuisisi 20 persen saham perusahaan powertrain Geely-Renault yang fokus pada pengembangan mesin bakar konvensional (combustion engine) dan teknologi hibrida.
Mereka mengatakan usaha patungan itu akan fokus pada mesin berbahan bakar bensin rendah emisi di tengah-tengah gempuran mobil listrik.
"Kemitraan dengan Aramco ini akan memberikan keunggulan dalam perlombaan menuju teknologi powertrain yang rendah emisi. Masuknya Aramco akan memberikan kami pengetahuan baru yang membantu kami dalam mengembangkan inovasi di bidang bahan bakar sintetis maupun hidrogen," kata CEO Renault Luca de Meo dalam pernyataannya.
Kesepakatan itu akan menjadikan Aramco sebagai produsen minyak besar pertama yang berinvestasi dalam bisnis mobil.
Tahun lalu, Aramco mengumumkan kemitraan dengan Hyundai Motor Co untuk mempelajari bahan bakar canggih yang dapat digunakan mesin hybrid demi mengurangi emisi CO2.
Dikutip Reuters Minggu, Aramco sudah masuk dalam tahap pembicaraan untuk mengakuisisi 20 persen saham perusahaan powertrain Geely-Renault yang fokus pada pengembangan mesin bakar konvensional (combustion engine) dan teknologi hibrida.
Mereka mengatakan usaha patungan itu akan fokus pada mesin berbahan bakar bensin rendah emisi di tengah-tengah gempuran mobil listrik.
"Kemitraan dengan Aramco ini akan memberikan keunggulan dalam perlombaan menuju teknologi powertrain yang rendah emisi. Masuknya Aramco akan memberikan kami pengetahuan baru yang membantu kami dalam mengembangkan inovasi di bidang bahan bakar sintetis maupun hidrogen," kata CEO Renault Luca de Meo dalam pernyataannya.
Kesepakatan itu akan menjadikan Aramco sebagai produsen minyak besar pertama yang berinvestasi dalam bisnis mobil.
Tahun lalu, Aramco mengumumkan kemitraan dengan Hyundai Motor Co untuk mempelajari bahan bakar canggih yang dapat digunakan mesin hybrid demi mengurangi emisi CO2.
- Penulis :
- Fadly Zikry