
Pantau - Kualitas udara Jakarta pagi ini, Selasa (15/8/2023) dilaporkan kembali memburuk dan masuk kategori tidak sehat. Polusi dari kendaraan bermotor disebut menjadi salah satu penyebabnya.Presiden Jokowi mengungkap ada berbagai faktor yang menjadi penyebab meningkatnya polusi udara di Ibu Kota Jakarta, salah satunya berasal dari sektor transportasi.
"Memang terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini antara lain kemarau panjang selama 3 bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, serta pembuangan emisi dari transportasi, dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," kata Jokowi dalam rapat terbatas membahas polusi udara Jabodetabek kemarin.
Khusus di Jakarta, jumlah kendaraan memang sangat banyak, tidak sebanding dengan kondisi jalan. Kemacetan juga sudah menjadi pemandangan biasa, terutama saat jam sibuk.
Mengutip data Electronic Registration Identification (ERI) Korps Lalu Lintas Polri, jumlah kendaraan di Jakarta saat ini sebanyak 11.473.094 kendaraan dan sebanyak 22.958.667 kendaraan di Jabodetabek. Artinya jumlah itu sekitar 50% dari yang berada di Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya sempat menyinggung bahwa pencemaran udara di kawasan Jabodetabek saat ini pemicu utamanya adalah kendaraan bermotor.
"Penyebab utama pencemaran kualitas udaranya adalah kendaraan. Karena dalam catatan kami di tahun 2022, ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta itu sepeda motor," kata Siti Nurbaya.
Untuk menanggulangi pencemaran udara ini, pemerintah tengah mengkaji aturan '4 in 1' dan kendaraan diatas 2.400 cc diwajibkan menggunakan BBM setara Pertamax Turbo. Pemerintah juga mewacanakan penghapusan BBM jenis pertalite, namun masih dibutuhkan pengkajian mendalam.
- Penulis :
- Fadly Zikry
