HOME  ⁄  Otomotif

6 Penyebab Motor Turun Mesin yang Wajib Diketahui!

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

6 Penyebab Motor Turun Mesin yang Wajib Diketahui!
Foto: ilustrasi motor turun mesin di pinggir jalan - freepik

Pantau - Turun mesin motor bukanlah masalah kecil. Saat mendengar kata tersebut, bisa dipastikan dompet Anda akan langsung terasa lebih tipis.

Oleh karena itu, menjaga kondisi motor dan komponen-komponennya, terutama mesin, sangat penting untuk menghindari kerusakan serius.

Turun mesin adalah istilah yang digunakan saat mekanik harus melepas mesin dari rangka untuk melakukan perbaikan. 

Ini biasanya dilakukan karena kerusakan pada komponen penting mesin yang tidak bisa diperbaiki hanya dengan perawatan ringan.

Beberapa tanda yang menunjukkan motor Anda perlu turun mesin antara lain munculnya asap putih yang menunjukkan oli terbakar dalam ruang bakar. Suara mesin juga menjadi kasar, menandakan oli mesin sudah kering.

Lantas, apa saja penyebab motor yang masih muda bisa terpaksa turun mesin?

Berikut enam penyebab motor turun mesin yang sudah Pantau.com rangkum dikutip dari laman resmi Suzuki, Jumat (29/11/2024).

1. Tidak Ganti Oli Tepat Waktu

Oli adalah elemen vital bagi mesin motor, menjaga kelancaran dan mencegah overheat. Jika penggantian oli terlambat, gesekan antar komponen mesin akan meningkat, menyebabkan kerusakan pada stang, seher, dan bagian lainnya.

Hal ini bisa mengarah pada kondisi turun mesin yang memerlukan biaya besar. Gantilah oli motor setiap 4.000 km atau dua bulan sekali, tergantung kondisi pemakaian.

Baca juga: Kenali 5 Ciri-ciri Motor Turun Mesin, Jangan Tunggu Rusak Parah! 

2. Jarang Servis Rutin Motor

Servis motor secara rutin sangat penting untuk mencegah kerusakan mesin. Tidak hanya ganti oli, namun juga pemeriksaan komponen lain seperti filter udara dan pengereman.

Lakukan servis lengkap setiap 12.000 km atau satu tahun sekali. Jika Anda jarang servis, masalah pada mesin akan terdeteksi terlambat dan bisa berujung pada servis besar.

3. Menerobos Banjir

Menerobos banjir bisa menyebabkan air masuk ke mesin dan bercampur dengan pelumas. Meskipun efeknya tidak langsung, mesin yang terpapar air berisiko berkarat dan berfungsi buruk.

Hal ini bisa membuat motor mati mendadak saat di perjalanan, dan solusi satu-satunya adalah turun mesin.

4. Tidak Rajin Mengganti Air Radiator

Air radiator yang kering atau habis akan menyebabkan mesin cepat panas. Suhu mesin yang terlalu tinggi bisa menyebabkan komponen dalam mesin mengembang, dan oli tidak dapat bersirkulasi dengan baik.

Jika ini dibiarkan, motor bisa kehilangan tenaga dan berisiko mengalami kerusakan parah yang memerlukan turun mesin.

Baca juga: 10 Penyakit Motor Matic saat Dipakai Harian, Bisa Sebabkan Turun Mesin? 

5. Modifikasi Mesin (Bore Up)

Bore up untuk meningkatkan performa mesin sering dilakukan oleh sebagian orang. Namun, modifikasi ini membuat mesin bekerja lebih keras, dan komponen lebih cepat aus.

Jika tidak dilakukan oleh teknisi profesional, bore up bisa memicu kerusakan serius yang mengharuskan turun mesin.

6. Berkendara dengan Buruk

Kebiasaan berkendara ugal-ugalan, sering menggeber motor, atau menarik gas sembarangan dapat mempercepat keausan mesin. 

Komponen mesin yang aus akibat pengendaraan yang tidak benar bisa membuat motor Anda harus turun mesin. Berkendara dengan bijak dan sesuai prosedur akan memperpanjang usia motor Anda.

Tips Cara Menghindari Motor Agar Tidak Cepat Turun Mesin

Untuk menghindari servis besar, selalu perhatikan pemeliharaan motor Anda. Ganti oli tepat waktu, lakukan servis rutin, hindari menerobos banjir, ganti air radiator, dan hindari modifikasi mesin sembarangan.

Penulis :
Sofian Faiq