
Pantau - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menegaskan, bansos untuk masyarakat tidak boleh diklaim sebagai bantuan atas nama pribadi.
Anies mengatakan, bansos berasal dari uang pajak rakyat, bukan berasal dari pribadi seseorang untuk kepentingan masyarakat.
"Bansos itu dibeli dengan uang pajak. Uang pajak itu didapat dari rakyat. Bansos itu adalah dari rakyat Indonesia yang sudah membayar pajak kepada mereka yang belum bisa sejahtera," kata Anies di acara Desak Anies di Lapangan Cindua Mato, Sumatera Barat, Rabu (3/1/2023).
Anies mencontohkan sebuah kondisi, di mana beberapa orang yang menitipkan uang kepada seseorang dan orang tersebut membagikan uang itu atas nama dirinya.
"Ini dari saya ya, kira-kira etis tidak? Tidak etis, dan itu salah. Karena itu kita harus luruskan. Bansos itu adalah uang negara dari pajak rakyat bukan dari satu orang dan itu untuk menghidupi saudara-saudara kita yang belum mampu," tegas Anies.
"Ke depannya kita akan mengubah bansos itu menjadi bansos plus. Ditambahkan kemudian ada pembekalan-pembekalan supaya punya pelatihan dan ada fasilitas-fasilitas agar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan penunjang lainnya," tutupnya.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menyinggung bahwa bansos dan bantuan langsung tunai (BLT) diberikan oleh Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan oleh Zulhas yang juga merupakan Menteri Perdagangan (Mendag) saat berkampanye di Kendal, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023).
"Yang kasih bansos sama BLT siapa? Yang suka sama Jokowi angkat tangan! Pak Jokowi itu PAN. PAN itu Pak Jokowi. Makanya kita dukung Gibran. Cocok?," ujar Zulhas.
- Penulis :
- Aditya Andreas











