
Pantau - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Totok Hariyono, menegaskan bahwa Bawaslu memiliki peran strategis dalam menjaga demokrasi, tidak hanya saat tahapan pemilu berlangsung tetapi juga di luar periode pemilu dan pemilihan. Menurutnya, Bawaslu bukan sekadar lembaga yang bekerja saat pemilu, melainkan badan permanen yang bertugas memperkuat demokrasi secara berkelanjutan.
"Tidak ada tahapan pemilu bukan berarti Bawaslu tidak bekerja. Kita ini bukan pekerja tahapan pemilu, tetapi pekerja demokrasi. Penguatan demokrasi harus tetap dilakukan meskipun tidak ada pemilu atau pemilihan," ujar Totok dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Totok menekankan bahwa demokrasi yang kuat membutuhkan pengawasan yang konsisten dan partisipasi aktif dari masyarakat. Oleh karena itu, Bawaslu diharapkan dapat terus menjalankan fungsi pengawasan terhadap dinamika politik, termasuk mencegah praktik-praktik yang dapat merusak demokrasi seperti politik uang, kampanye hitam, dan penyalahgunaan wewenang.
Baca Juga:
Ketua Bawaslu KBB Ditangkap Kasus Narkoba, Pencopotan Menunggu Putusan Inkrah
Selain itu, Bawaslu juga memiliki tugas untuk melakukan edukasi politik kepada masyarakat. Totok menyarankan agar jajaran Bawaslu di daerah lebih aktif mengadakan diskusi publik dan menggunakan media digital seperti siniar (podcast) untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat.
"Salah satu cara penguatan demokrasi adalah dengan melibatkan masyarakat dalam diskusi dan pengawasan. Kita perlu membangun kesadaran kolektif bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemilu, tetapi juga bagaimana kita menjaga nilai-nilai demokrasi setiap saat," tambahnya.
Lebih lanjut, Totok mengingatkan bahwa meskipun tahapan pemilu telah usai dan tidak ada Pemungutan Suara Ulang (PSU), Bawaslu tetap memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan proses demokrasi berjalan sesuai prinsip keadilan dan transparansi.
"Kita ini dibayar untuk bekerja selama lima tahun, bukan hanya untuk bekerja saat pemilu. Oleh karena itu, efektivitas kerja harus tetap dijaga dalam mengawal demokrasi," tegasnya.
Dengan peran yang lebih luas dari sekadar pemantauan pemilu, Bawaslu diharapkan terus berinovasi dalam menjalankan tugasnya. Melalui pengawasan yang berkelanjutan, peningkatan literasi politik, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Bawaslu dapat menjadi pilar penting dalam memperkuat demokrasi di Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah