HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

Minum Ini Agar Tidak Lemas saat Puasa

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Minum Ini Agar Tidak Lemas saat Puasa
Foto: Foto: Ilustrasi minum air (Pexels)

Pantau - Menahan haus dan lapar selama kurang lebih 12 jam membuat kita lemas saat puasa. Namun, perlu diketahui bahwa dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh harian akan membuat tubuh menjadi lebih segar dan berenergi saat puasa.

Lemas saat puasa bisa jadi karena gejala dehidrasi akibat tidak mendapatkan jumlah cairan yang cukup dan mengeluarkannya lewat keringat atau urine ketika beraktivitas. Oleh karena itu, agar tubuh tidak lemas saat berpuasa, disarankan untuk menjaga pola makan dan menghindari konsumsi makanan dan minuman yang memicu rasa lelah, seperti kopi

Dilansir dari kompas.com, dalam memenuhi kebutuhan cairan harian, kita perlu memahami aturan minum air putih saat puasa, yakni:

1. Satu gelas saat bangun sahur 
2. Satu gelas setelah sahur 
3. Satu gelas saat buka puasa 
4. Satu gelas setelah buka puasa 
5. Satu gelas setelah shalat maghrib 
6. Satu gelas setelah shalat isya 
7. Satu gelas setelah shalat tarawih 
8. Satu gelas sebelum tidur

Baca juga:

Apakah Boleh Menelan Dahak saat Puasa?
Orang Pikun Diwajibkan Berpuasa atau Tidak? Begini Penjelasan Lengkapnya
 

Selain itu, disarankan untuk menghindari konsumsi minuman yang berkafein, seperti kopi dan soda pada saat sahur dan berbuka puasa karena dapat membuat cairan tubuh berkurang sehingga risiko dehidrasi meningkat.

Mengonsumsi minuman berkafein juga dapat membuat perut terasa tidak nyaman jika langsung dikonsumsi saat berbuka puasa karena perut dalam kondisi kosong. Apabila ingin tetap bisa minum kopi saat puasa, disarankan untuk mengonsumsinya sekitar satu hingga dua jam setelah berbuka puasa agar perut dalam kondisi yang lebih siap.

Selain minuman yang mengandung kafein, minuman yang terlalu manis juga perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa karena dapat membuat kadar gula darah menurun dengan cepat. Sehingga tubuh akan lebih cepat lemas dan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami hipoglikemia, atau gula darah rendah.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Sofian Faiq