
Pantau - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) memperlihatkan rasa kesal saat pidato di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ia kesal terhadap kelompok yang merongrong Pancasila dengan menyampaikan kalimat umpatan.
Mula-mula OSO menyebut saat masa kemerdekaan Indonesia pada 1945, semua kelompok berperan dalam mendukung kemerdekaan. OSO tidak ingin ada yang mengklaim hanya kelompok tertentu yang paling benar dan paling berjuang untuk Indonesia.
"Jangan! Itulah bungkusnya Pancasila. Pancasila itulah yang menyatukan bangsa-bangsa ini. Menjadi satu kekuatan," kata OSO dalam pidatonya di Perayaan HUT ke-16 Partai Hanura, Rabu (21/12/2022).
"Yang sekarang terjadi, terus ini mau dibubarkan. Eh, goblok lu, sorry ya," lanjut OSO.
OSO mencontohkan saat Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Mekkah ke Madinah. Nabi Muhammad, kata OSO, mengumpulkan semua kelompok tanpa membeda-bedakan saat membangun Madinah.
"Itu Islam hebat," ujarnya.
OSO kemudian mengaku sedih melihat bangsa ini. Ia tidak lagi mencari jabatan dan pangkat, namun ingin mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa.
Mula-mula OSO menyebut saat masa kemerdekaan Indonesia pada 1945, semua kelompok berperan dalam mendukung kemerdekaan. OSO tidak ingin ada yang mengklaim hanya kelompok tertentu yang paling benar dan paling berjuang untuk Indonesia.
"Jangan! Itulah bungkusnya Pancasila. Pancasila itulah yang menyatukan bangsa-bangsa ini. Menjadi satu kekuatan," kata OSO dalam pidatonya di Perayaan HUT ke-16 Partai Hanura, Rabu (21/12/2022).
"Yang sekarang terjadi, terus ini mau dibubarkan. Eh, goblok lu, sorry ya," lanjut OSO.
OSO mencontohkan saat Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Mekkah ke Madinah. Nabi Muhammad, kata OSO, mengumpulkan semua kelompok tanpa membeda-bedakan saat membangun Madinah.
"Itu Islam hebat," ujarnya.
OSO kemudian mengaku sedih melihat bangsa ini. Ia tidak lagi mencari jabatan dan pangkat, namun ingin mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi