
Pantau - Survei CSIS mendapati perubahan persepsi pemilih muda dari pemimpin yang merakyat dan sederhana menjadi jujur dan antikorupsi.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan, keinginan sosok pemimpin yang merakyat dan sederhana dari pemilih muda mengalami penurunan sangat drastis, dari 39,2 menjadi 15,9 persen.
Di saat yang sama, anak-anak muda menginginkan pemimpin jujur dan antikorupsi yang angkanya naik sangat tinggi, dari 11,1 menjadi 34,8 persen.
Baca Juga: Survei IPO: Rakyat Tak Puas di Bidang Perekonomian
"Kami melihat kepemimpinan nasional yang dibutuhkan oleh anak-anak muda ke depan adalah kepemimpinan yang bersih, kepemimpinan yang jujur, dan kepemimpinan yang antikorupsi," kata Arya, Selasa (14/3/2023).
Arya menekankan, isu-isu penguatan KPK dan pemberantasan korupsi dalam pemilu mendatang memengaruhi persepsi pemilih terhadap capres tertentu.
"Kemudian, sikap yang tegas terhadap pembatasan masa jabatan presiden. Mayoritas pemilih muda beranggapan masa jabatan presiden harus tetap dipertahankan selama maksimal 10 tahun," kata Arya.
Baca Juga: Hasil Survei: 36 Persen Netizen Inginkan lebih dari 3 Pasangan di Pilpres 2024
Sementara itu, Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan, angka proporsi pemilih muda memang semakin besar.
Pada Pemilu 2024 mendatang, ia memperkirakan hampir 60 persen pemilih atau berusia di atas 17 tahun, tapi berada di bawah 40 tahun.
"Satu hal yang membedakan generasi ini dengan generasi sebelumnya, kebanyakan dari mereka merupakan digital native. Mereka adalah generasi yang sejak kecil sudah terpapar digital platform," ungkapnya.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan, keinginan sosok pemimpin yang merakyat dan sederhana dari pemilih muda mengalami penurunan sangat drastis, dari 39,2 menjadi 15,9 persen.
Di saat yang sama, anak-anak muda menginginkan pemimpin jujur dan antikorupsi yang angkanya naik sangat tinggi, dari 11,1 menjadi 34,8 persen.
Baca Juga: Survei IPO: Rakyat Tak Puas di Bidang Perekonomian
"Kami melihat kepemimpinan nasional yang dibutuhkan oleh anak-anak muda ke depan adalah kepemimpinan yang bersih, kepemimpinan yang jujur, dan kepemimpinan yang antikorupsi," kata Arya, Selasa (14/3/2023).
Arya menekankan, isu-isu penguatan KPK dan pemberantasan korupsi dalam pemilu mendatang memengaruhi persepsi pemilih terhadap capres tertentu.
"Kemudian, sikap yang tegas terhadap pembatasan masa jabatan presiden. Mayoritas pemilih muda beranggapan masa jabatan presiden harus tetap dipertahankan selama maksimal 10 tahun," kata Arya.
Baca Juga: Hasil Survei: 36 Persen Netizen Inginkan lebih dari 3 Pasangan di Pilpres 2024
Sementara itu, Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan, angka proporsi pemilih muda memang semakin besar.
Pada Pemilu 2024 mendatang, ia memperkirakan hampir 60 persen pemilih atau berusia di atas 17 tahun, tapi berada di bawah 40 tahun.
"Satu hal yang membedakan generasi ini dengan generasi sebelumnya, kebanyakan dari mereka merupakan digital native. Mereka adalah generasi yang sejak kecil sudah terpapar digital platform," ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas